Chapter 52: Let go

66.9K 4.8K 403
                                    


"Sayang, baby, honey, sweety. Kumohon maafkan aku ya." Letta sedang memeluk Allarich yang berbaring memunggunginya.

"Ya ampun sayang, berhenti menangis. Maafkan aku." Letta membalikkan tubuh Allarich lalu membiarkan pria itu menangis di celuk lehernya.

"Hiks hiks aku takut Letta. Aku takut." Letta menggeleng "Tak akan ada yang terjadi. Tak ada yang perlu ditakutkan. Kita akan tetap bersama selamanya."

Allarich mendongak dengan menatap Letta khawatir "Wa wajahmu semakin pucat Letta."

"A apa sangat sakit. Jika sakit katakan padaku, jangan menutupinya. Aku, ingin membantumu meredakan rasa sakitnya. Walau aku tak tau bagaimana caranya." Allarich merendahkan suaranya diakhir kalimat.

"Cukup tersenyum, maka sakitku akan reda." ucap Letta "Jadi, perbanyaklah tersenyum."

"Seperti ini." Letta melebarkan senyumnya tuk menunjukkan pada Allarich.

"Ayo tersenyum tampan~" goda Letta. Melihat Allarich yang tak kunjung tersenyum Letta berniat menggelitik tubuh suami tampannya.

"Oh, aku lupa kau itu tahan geli." seru Letta.

"Hei, ayolah." pujuk Letta. Samar samar Allarich tersenyum kecil walau itu terlihat sangat tipis.

"Bagus, sekarang ayo tidur. Kan aku mau pergi besok." Allarich hanya mengangguk dan kemudian mereka berdua pergi bersama menuju alam mimpi.

                          ***

Letta menghirup oksigan sebanyak banyaknya dan kemudian menghembuskannya secara perlahan. Sekarang ini ia sedang berada di bandara bersama dengan Allarich.

"Ku perintahkan kalian jaga Letta dengan baik disana sebelum aku datang. Mengerti?!" perintah Allarich pada ketiga anak buah terbaiknya.

"Mengerti tuan." sahut ketiganya dengan mantap.

"Bagus." ucap Allarich.

Letta memeluk lengan Allarich dan bermanja manja "Berapa lama aku akan sampai ke Amrik All?"

"Sekitar tujuh jam tiga puluh lima menit." Letta mengangguk antusias. Allarich menatap mata Letta dalam dalam. Dan kemudian ia berkata "Janji ya, kau akan kembali."

Letta terkekeh kecil dan kemudian ia sedikit berjinjit tuk mengecup pipi Allarich "Tentu. Aku janji aku akan kembali dengan selamat."

"Jika terjadi sesuatu, jaga Aarich ya sayang. Jaga dia dan sayangi dia seperti kau menyayangi diriku." Allarich tak menjawab ucapan Letta, ia hanya memeluk Letta dan mencium puncak kepala wanita itu cukup lama. Kenapa, rasanya sangat berat melepaskan Letta pergi ke sana. Entahlah Allarich tak tau ada apa dengannya hari ini. Seperti, akan terjadi sesuatu yang buruk.

"Aku harap kau baik baik saja." ucap Allarich. Letta mengangguk dan kemudian melepaskan pelukan Allarich pada tubuhnya.

"Aku pergi dulu ya sayang. Bye bye." Letta mengedipkan sebelah matanya dan kemudian masuk ke dalam pesawat dengan ketiga anak buah Allarich mengekori wanita itu.

Letta segera mengambil ruang VVIP di dalam pesawat dan berbaring dengan damai.

"Penumpang yang terhormat saya kapten penerbangan kali ini. Selamat datang di penerbangan 714. Silahkan kencangkan sabuk pengaman anda dan perhatikan tanda bebas asap rokok. Kita akan lepas landas dalam lima menit. Terima kasih."

Letta mengangguk samar saat mendengar arahan yang di terima. Ia mulai memasangkan sabuk pengaman dan kembali berbaring.

Allarich hanya bisa menatap kepergian pesawat itu dengan pandangan sendu. Ia melambaikan tangannya seolah membayangkan Letta juga tersenyum dan melambai.

Crazy Without You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang