✨Extra Part✨

148K 8.3K 1.1K
                                    


Plakk...

Suara tamparan menggema di ruangan itu. Tamparan yang sangat sangat keras dilayangkan pada Eren yang saat ini sudah terjatuh dilantai karena tak kuat menahan tenaga sang ayah yang begitu besar.

Letta membekap mulutnya tak percaya lalu menoleh pada Allarich dengan amarah "Allarich!! kau terlalu berlebihan!! dia anakmu!!"

Letta langsung berjongkok mendekati Eren lalu membantu kesayangannya itu berdiri. Allarich hanya menatap keduanya dengan datar. Tatapan Letta berubah sendu ketika melihat bibir anaknya yang berdarah akibat tamparan keras dari Allarich.

"Letta, kau pernah mengatakan padaku untuk tidak memanjakan mereka. Tapi pada dasarnya kaulah yang memanjakan mereka." ucap Allarich dengan nada dinginnya.

Aarich dan Ares langsung turun kebawah mendengar rusuh rusuh yang ada. Harmony yang saat ini sedang berada di gendongan Aarich, mendadak pucat pasi ketika melihat wajah dingin Allarich yang begitu kental sempurna.

Letta menatap Allarich tak percaya, bagaimana mungkin ia marah hanya karena hal sepele begini. Allarich marah hanya karena Eren membiarkan Letta mencuci baju. Karena katup jantung buatan yang ada dalam tubuh Letta, wanita itu tidak boleh lelah. Atau tak kematian akan menimpanya tanpa diduga.

Tidak! tanpa Allarich ketahui Eren sudah membujuk Letta sekuat tenaga untuk tidak mencuci baju, tapi karena Letta yang tak ada kerjaan dan para maid juga pelayan yang sedang berlibur beberapa hari. Mau tak mau Letta mencuci baju. Yah lagipun ia lakukan ini biasanya lima tahun sekali. Jadi kenapa tidak.

Dulu, Allarich masih bersifat sedikit hangat pada anaknya. Namun, ketika Ares melakukan kesalahan diwaktu kecil mendadak Allarich membenci anaknya mati matian dan menganggap semua anaknya sebagai ancaman yang harus diawasi demi keselamatan nyawa Letta.

Dulu Ares, Eren dan Aarich kecil pernah bermain bola di taman bermain. Tapi karena bolanya menggelinding ke jalanan dan Ares kecil yang waktu itu bersifat sangat manja. Merengek meminta Letta mengambil bola tersebut, Letta pun menuruti permintaan Ares. Ia mengambilnya namun, sebuah truk datang lalu menghantam tubuh Letta.

Semua itu tak luput dari pemandangan mata Allarich. Padahal baru saja ia bertemu Letta beberapa tahun ini. Baru saja ia bersama tapi ia harus dihadapkan dengan kondisi Letta yang kritis dan koma lagi.

Mendadak Allarich membenci Ares dan kedua anaknya. Suatu malam ia pernah ingin membunuh ketiganya dengan palu, namun untunglah Letta sadar dari komanya lalu menghentikan aksi Allarich, yang waktu itu sudah mangangkat palu setinggi tingginya siap melayangkan ke kepala Ares kecil yang sedang terlelap dengan damai.

Padahal Letta hanya koma beberapa hari. Melihat Letta kembali Allarich pun menangis meraung meraung.

Sejak saat itu Allarich yang hangat pada anaknya lenyap sudah ia berubah menjadi sosok ayah yang sangat dingin.

"Kesalahan tetaplah kesalahan. Aku tak perduli mau kau itu anakku atau bukan."
ucap Allarich mengangkat dagunya dengan angkuh. Allarich melirik sekilas pada ketiga anaknya yang saat ini sedang berdiri di atas tangga.

"Aku bukan seperti Aldrich yang menyayangi kalian begitu dalam. Aku jelas jauh berbeda." tambahnya dingin.

Eren menunduk menyesali perbuatan yang tak ia lakukan "Maafkan aku dad. Aku salah." lirih Eren.

Crazy Without You Where stories live. Discover now