Chapter 8: Please, forgive me ;(

135K 8.4K 459
                                    


"Apa apaan dia itu, ini sudah tengah malam tapi dia tak kunjung pergi." Allarich terus memperhatikan Letta yang sedari tadi tak beranjak sedikitpun dari tempatnya.

"Akkkhhhhh." Allarich menjambak rambutnya sendiri, ia tidak bisa melihat gadisnya terdiam kedinginan seperti orang bodoh.

"Sayang pergilah kumohon." Gumam Allarich di balik kaca. Tak terhitung sudah berapa kali Letta bersin. Dia memang begitu lemah terhadap hawa dingin ditambah lagi Letta hanya memakai kaos biasa berlengan pendek.

Tentu hal itu hanya akan menambah radar kedinginan dalam tubuhnya.

Ingin sekali Allarich keluar dan menghangatkan tubuh kekasihnya, tapi egonya terlalu membumbung tinggi.

Jadi ia hanya bisa duduk diam dengan dinding yang menjadi sandarannya dan tak lupa air mata yang jatuh membasahi pipinya.

"Allarich apa kau tak merindukanku," gumam Letta sambil terus menggosokkan kedua tangannya berharap akan timbul sedikit kehangatan.

"Keluarlah Allarich, keluarlah dan katakan kau memafkanku." Letta menangis dengan kondisi tubuh yang menggigil kedinginan "Kenapa begitu sulit mendapatkan maafmu."

Letta terus terisak hingga matanya menjadi sangat lelah karena terlalu lama menangis. Dan berakhir dengan ia yang tertidur di atas lantai.

Allarich melihat semua itu. Ia melihat bagaimana gadisnya tertidur di lantai yang dingin. Setelah dipastikan Letta sudah tertidur dengan lelap, Allarich keluar dan membawakan selimut tebal miliknya.

Ia membuka pintu dan langsung memeluk tubuh kedinginan gadisnya dengan pelan "Kenapa kau sangat bodoh."

Allarich mencium bibir Letta sambil menggendongnya ala bridal style.

Ia membawa letta pergi menuju kamarnya tanpa menghentikan cumbuan yang sedang ia lakukan.

Sedikit informasi, Letta adalah makhluk yang sangat sulit terbangun ketika ia sudah terlelap.

Kini Allarich sudah berada di kamarnya. Ia membaringkan tubuh gadisnya dengan pelan dan ikut berbaring bersama sambil menarik selimut untuk menutupi keduanya.

Allarich menatap gadisnya penuh puja, bagaimana bisa ia begitu indah ketika terlelap. Begitu damai dan tenang. Gadis ini tampak seperti seorang dewi yang tersesat di bumi. Begitu fikirnya.

Allarich mengelus wajah Letta dengan pelan seolah olah ia takut merusak pahatan sempurna milik Dewi Aphrodite.

"A Allarich maafkan aku." Lirih letta yang sedang mengigau. Allarich menarik sudut bibirnya dan kemudian berbisik pelan ditelinga Letta.

"Teruslah, teruslah bermimpi buruk tentangku. Hingga kau jatuh ke dalam lubang yang kubuat dan tak kan bisa keluar dari sana. Dan kau akan menjadi sosok yang kan terus bergantung padaku dan gila tanpaku."

"Kau harus merasakan hal yang sama yang kau buat pada diriku. Mendorongku ke dalam lubang hitam milikmu."

Allarich kembali menatap Letta kemudian ia mengelus surai gadis cantik itu dengan lembut. Allarich merasakan betapa lembutnya rambut gadis ini. Ia mengambil beberapa helaian rambut Letta dan menciumnya rakus. Aroma yang benar benar memabukkan.

Kemudian ia kembali mencumbu bibir Letta lagi dan lagi. Setelah merasa puas ia mengakhirinya dengan kecupan di kening "Tidurlah dengan damai sayang, aku akan menjaga tidurmu.Aku mencintaimu."

***

Waktu berlalu, kini jam menunjukkan pukul 04.30. Kedua pasangan yang sedang terlelap tampak begitu serasi bagaikan raja dan ratu dunia fantasi.

Crazy Without You Where stories live. Discover now