Chapter 16: So happy

110K 6.6K 236
                                    


_____________________

Allarich island
Spanyol
16.56

"Hahahaha Allarich hentikan hahahahaha." Allarich terus menggelitik tubuh Letta tanpa henti.

"Siapa suruh kau menghinaku om mesum." tampaknya Allarich tak memberi ampun pada gadisnya "Hahahhaha iyahahahah aku tak menghinamu hahaha lagi."

Allarich tertawa kecil lalu menghentikan kegiatannya dan membaringkan diri disebelah Letta. Mereka berdua berbaring di atas pasir pantai.

"Hah hah hah." Letta mengatur deru nafasnya. Ia menatap Allarich yang berada disebelahnya dengan tatapan sebal.

Ia bangkit lalu duduk diatas tubuh Allarich. Gadis itu ingin menggelitik tubuh kekasihnya. Namun, tampaknya pria itu cukup kebal.

"Menyebalkan, kenapa kau tak merasakan geli?"

"Karena kulitku tebal." Letta menyilangkan kedua tangannya di atas dada. Ia berniat kembali berbaring namun Allarich menahan tubuhnya.

"Tetaplah di atasku seperti itu. Aku suka." Letta menarik sudut bibirnya ia menjatuhkan tubuhnya dan berbisik "Maksudmu kau menyukai posisi woman on top begitu?"

Letta menggigit telinga Allarich "Bisa dibilang begitu."

Allarich memeluk tubuh gadisnya dengan begitu possesive. Letta hanya tersenyum rasanya sangat nyaman berbaring diatas tubuh pria ini.

"Apa aku tak berat?" Letta menyentuh wajah Allarich dan mengelusnya.

"Tidak. Kau ringan seperti kapas, jadi tetaplah begini." Letta tersenyum ia kembali berbaring dan menghirup wangi tubuh Allarich yang mampu membuat dirinya menjadi tenang. Ia terus menyembunyikan wajahnya di ceruk leher pria itu.

Allarich menatap langit biru dengan senyum yang terus mengembang.

"Aku sangat bahagia." Allarich mengelus punggung Letta dengan lembut.

"Bahagia kenapa?" tanya Letta.

"Karena kau tentu saja."

"Oh ya?" Allarich menangguk. Letta mengelus surai Allarich "Allarich kiss."

"Huh?" Allarich menatap Letta heran.

"Kenapa menatapku begitu." ucap Letta menggerutu.

Allarich tertawa "Tak biasanya kau meminta duluan. Biasanya kan kau langsung nyerocos cium saja."

Letta memalingkan wajahnya ke samping "Kalau tak mau bilang saja."

"Menyebalkan." gumam Letta.

Allarich mencubit kedua pipi Letta dengan gemas. Ia menangkup wajah Letta lalu mencium setiap inci wajah gadis cantik itu, tanpa henti.

Terakhir ia mencium dengan lembut bibir Letta. Ia menggigit bibir bawah Letta berharap gadis itu mau membuka mulut memberi izin lidahnya untuk menari di dalam sana.

Letta dengan senang hati membuka mulutnya memberi izin masuk lidah Allarich. Kini, lidah mereka saling membelit satu sama lain.

Mereka terus bercumbu hampir dua puluh menit lamanya. Tak ada satupun yang tampak ingin mengalah dan memberhentikan ciuman ini.

Sampai dimana Letta sudah benar benar kekurangan oksigen. Barulah ia memukul dada bidang Allarich. Tapi Allarich tak perduli. Ia tak mau melepaskan ciuman mereka.

Hingga Letta terpaksa menggigit bibir Allarich untuk kedua kalinya sampai berdarah "Aduhh."

Allarich menyapu bibirnya dan melihat ada darah segar yang keluar.

Crazy Without You Where stories live. Discover now