Chapter 48: Vanilla

75.5K 4.7K 89
                                    

              *Klaletta Hunter*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

              *Klaletta Hunter*


"Ahh~ emm sayang pelan pelan." ujar Letta lembut sembari mengelus surai Allarich.

Kini, Letta sedang berbaring di atas kasur dengan posisi menyamping. Membiarkan Allarich menyusu pada payudaranya dengan nyamannya. Tangan Letta pun terangkat tuk menepuk nepuk punggung Allarich.

Sempat tadi Letta menarik dadanya menjauh dari hisapan Allarich. Ia ingin berganti posisi karena tangannya terasa kesemutan.

Tapi, hal itu langsung disambut dengan tangisan Allarich yang mampu memecahkan gendang telinga. Jadinya Letta tak jadi berganti posisi dan langsung membungkam bibir Allarich dengan memasukkan kembali nipplenya pada mulut pria itu. Allarichpun kembali tenang.

Saat itu, dua emosi yang Letta rasakan yaitu jengkel dan gemas. Namun tampaknya gemaslah yang paling mendominasi. Sehingga membiarkan saja pria itu terus menyusu dengan damainya. Lagipula Allarich bilang ini permaintaan baby mereka kan?

Walau Letta sedikit tak yakin itu permintaan si baby.

Allarich tampak begitu kuat menghisap dan menyedot nipple Letta. Ia terlihat seperti seorang bayi yang tak diberi ASI sebulan lamanya. Allarich memejamkan matanya menghayati rasa manis dari puting Letta itu.

Melihat itu Letta hanya bisa menahan gemas. Sesekali Letta mencubit sebelah pipi Allarich karena tak dapat lagi membendung rasa gemasnya yang teramat sangat "Emmm~" desah Letta tanpa sadar.

Mendengar Letta mendesah membuat Allarich semakin gencar. Kedua tangan Allarich yang tadinya saling meremas bukit kembar milik Letta, berpindah turun kebawah untuk menurunkan undearwear miliknya dan kemudian bermain dengan adiknya menggunakan tangannya sendiri.

Sesekali Allarich mendongak tanpa melepaskan bibirnya dari nipple Letta. Ia ingin melihat bagaimana ekspresi wanitanya ketika sedang horny. Hal itu justru mampu membuat adik Allarich semakin menegang dan keras.

Allarich pun mengocoknya sendiri sambil terus memperhatikan wajah cantik Letta ketika mendesah dan menggeliat.

Dapat Letta rasakan libidonya mendadak naik ketika melihat Allarich bermain solo menaik turunkan batangnya menggunakan tangan sendiri. Apalagi ada geraman tertahan yang terdengar sangat seksi di telinga Letta. Kini, mulut Allarich sudah berpindah ke dada sebelah kanan. Menghisapnya dengan sangat kuat dan sesekali menggigit gemas.

Letta menggigit bibir bawahnya seraya mengadahkan kepala ke atas menikmati permainan nikmat yang diberikan oleh Allarich. Tanpa sadar, Letta menekan tengkuk Allarich tuk terus menyedot nipplenya dengan kuat.

Sesekali Allarich mengecup dada Letta atau tak memberi tanda kepemilikan.

Letta yang sudah tak tahan lagi. Langsung menarik wajah Allarich tuk dicumbunya. Mereka saling bercumbu dengan tangan Letta yang sudah meraba raba tak tentu arah. Tangannya bergerak naik turun memompa milik Allarich.

Crazy Without You Where stories live. Discover now