Chapter 13: I found you

133K 8.5K 421
                                    


Mudah saja bagi Allarich membuka pintu apartement Letta karena ia memiliki duplikatnya yang sudah lama dia simpan. Lagipula apartement ini merupakan pemberian dari dirinya.

Ia ingin gadisnya tinggal di tempat yang nyaman dan besar. Tidak seperti rumah Letta dulu yang begitu sempit dan berada dilingkungan yang kumuh.

Kini, Allarich sedang terbaring di kasur Letta dengan posisi membelakangi pintu. Ia berbaring sambil mencium baju Letta dan menghirup aromanya dengan rakus.

Allarich membuka matanya ia melihat hp Letta yang berada di atas nakas "Seniat itukah kau ingin pergi dari hidupku?"

Mata Allarich berkaca kaca ia tak bisa lagi menahan rasa sesak di hatinya.

"Hiks hiks maafkanlah aku. Aku kesakitan Letta ini ini sangat sakit hiks hiks," Allarich memukul dadanya dengan sangat kuat berharap rasa sesak itu menghilang.

"Hiks hiks Aku begitu merindukanmu sayang,"

"Aku juga merindukanmu,"

Deg

Jantung Allarich memompa dengan cepat. Ia langsung menoleh kebelakang melihat Letta yang sedang tersenyum kepadanya.

Letta membuka fareplast dan membiarkan Lulu yang sudah terbangun bermain keluar.

Allarich tampak tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kekasihnya sedang berdiri tepat di depan matanya. Tersenyum padanya "Ka kau Letta?"

Letta tertawa "Tentu saja Mr.Hunter"

Allarich langsung menerjang tubuh Letta dengan pelukan dapat Letta rasakan bahu Allarich yang turun naik karena menangis.

"Balas pelukanku," lirih Allarich.

"Tidak mau,"

"Kenapa?" Allarich semakin mengencangkan pelukannya.

"Karena aku masih marah padamu,"

"Hiks... maaf. Aku aku tak pernah menganggapnya sebagai sampah aku aku selalu memakannya hingga habis tak tersisa,"

"A- aku sebenarnya sudah memaafkanmu sejak lama. Aku berpura pura terus marah hanya karena aku ingin melihatmu terus mengemis kepadaku. Aku suka melihatmu mengejar ngejar diriku maafkan aku....maaf,"

"Dan juga aku sebenarnya tak membiarkanmu tidur di lantai. Waktu kau sudah terlelap tidur aku membawamu masuk kedalam kamarku dan tidur sana. Namun setelah itu, aku kembali membawamu keluar sebelum pukul lima,"

"Jadi....jadi maafkan aku, kau boleh memukulku ataupun mencaci aku tapi berjanjilah jangan meniggalkanku seperti itu. Itu terasa begitu menyakitkan,"

"Jadi kau menganggap ku seperti pengemis gitu? terus mengemis maafmu," Allarich menggelengkan kepalanya ia mengencangkan pelukan pada tubuh Letta.

"Maafkanlah aku Letta... kumohon," Letta tersenyum kemudian membalas pelukan Allarich tak kalah kencangnya.

"Aku memaafkanmu sayang. Aku memaafkanmu jadi berhentilah menangis,"

"Kau kau juga jahat sekali padaku kau meninggalkanku bersama pria lain sebulan lebih lamanya,"

"Itu adalah hukuman untukmu, maafkan aku jika terlalu lama," Letta mengecup pipi Allarich lembut.

"Aku akan membunuh pria itu,"

Letta membulatkan matanya kemudian menarik wajah Allarich agar menatap matanya "Sayang dengarkan aku,"

Leta mengelus pipi Allarich dan menghapus jejak air mata yang terus turun "Dia adalah kakakku aku sudah menganggapnya begitu. Dan dia juga menganggap aku sebagai adiknya."

Crazy Without You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang