Chapter 12: I'am in pain

115K 8K 767
                                    

Darah telah mengalir hingga ke sudut ruangan. Entah berapa banyak manusia yang sudah menjadi korban atas kepedihannya.

Hari hari tanpa pujaan hatinya ia lewatkan dengan membunuh dan membunuh.

Dan kini Allarich tengah memukul tubuh seorang wanita menggunakan Palu. Wanita yang pernah mengatakan bahwa kekasihnya adalah seorang jalang.

Jeritan kesakitan terus menggema namun bagi Allarich itu hanyalah lagu pengantar tidur semata.

"AKKKKHHHHHH HENTIKAN KUMOHON KUMOHON AAKHHHHH," Alarich tertawa sangat menyenangkan rasanya melihat sesorang berteriak kesakitan.

Sebenarnya wanita ini sudah lama ia kurung di ruang bawah tanah. Ruang dimana tempat ia membawa korban dan membunuhnya disana.

Hanya saja dia cuman sekedar 'melukis' di atas tubuh wanita itu. Melukis menggunakan alat tulis yang berupa pisau berkarat.

Yang selalu ia lukis di atas tubuh wanita itu hanyalah nama Letta.

Atau hal lain yang dilakukannya selain 'melukis' paling tidak Allarich hanya memotong jari jari tangan wanita itu menjadi bagian yang paling kecil.

Kemudian ketika ia sudah mulai bosan ia akan mengambil alkohol dan menyiramnya ke tubuh wanita jalang itu. Dan melihat bagaimana tubuh itu berteriak dan mengelinjang kesakitan. Seperti cacing kepanasan.

Ia belum pernah memasuki tahap inti karena dia hanya ingin memenuhi tubuh jalang itu dengan nama Letta.

Karena sekarang tubuh wanita itu sudah penuh dengan nama gadisnya. Allarich pun mulai melancarkan aksi sesungguhnya.

Allarich menghentikan pukulan palunya ke tubuh wanita itu "Wow!! aku sungguh terkejut kau masih hidup setelah mendapatkan pukulan paluku yang ke 7. Kau hebat juga,"

Ucap Allarich dengan raut wajah yang semangat "Ini sangat menyenangkan, teruslah hidup,"

Allarich tiba tiba mengganti ekspresinya yang semula semangat dan mematap wanita itu berbinar berubah menjadi begitu dingin dan menakutkan.

Allarich menarik rambut wanita itu hingga sejajar dengan wajahnya kemudian ia berbisik "Teruslah hidup agar kau merasakan kesakitan yang tak kan pernah kau lupakan hingga neraka menjemputmu,"

Alarich menghempaskan tubuh wanita itu dengan kasar. Wanita itu menangis tersedu sedu dan berteriak "DASAR IBLIS KAU IBLIS IBLIS IBLIS!!!!"

"Kau memiliki keberanian yang cukup besar karena berani menyakiti kekasih hatiku," Allarich memijak tangan kanan wanita itu dan kemudian menariknya lalu membengkokkannya searah jarum jam "AAAAKKKKKKKHHHHH!!"

Ia pun melakukan hal yang sama dengan tangan yang satu lagi. Bunyi tulang yang patah pun terdengar jelas.

"Kau menghina kekasihku lalu keesokannya kau datang ke rumahku dan berniat menggodaku. Benar benar jalang,"

Allarich mengambil kapak lalu memotong kedua tangan wanita itu.

"AKKKKHHHHHHH HENTIKAN SAKIT AKHHHHHH SAKIT!!!"
Darah mengalir begitu deras, wajah Allarich bahkan terkena percikan dari darah itu.

Kini ia benar benar tampak seperti seorang monster.

Wanita itu terus berteriak hingga tak lama kemudian matanya mulai menutup secara perlahan.

"Yah mati," ucap Allarich. Bagi Allarich rasanya tidak menyenangkan jika korbanmu mati ketika kau sedang menyiksanya.

Karena kau tak bisa lagi melihat dan mendengar bagaimana ia kesakitan.

Crazy Without You Kde žijí příběhy. Začni objevovat