Chapter 23: The fact

104K 5.8K 764
                                    

               *Allarich Hunter*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Allarich Hunter*


Letta mengerjap ngerjapkan matanya. Ia melihat di sekeliling, dan terkejut melihat ada Allarich yang sedang melihat ke arah luar kaca jendela. Dengan hanya menggunakan celana pendek sebatas lutut.

Ia baru mengingat dengan kejadian panas malam tadi. Tiba tiba pipi Letta bersemu merah mengingat hal itu.

Allarich membalikkan tubuhnya dan tersenyum lembut melihat Letta yang sudah terbangun.

Allarich berjalan mendekati Letta. Segera Letta menundukkan wajahnya seraya menaikkan selimut untuk menutupi dada jumbo miliknya.

Allarich mengelus wajah Letta yang sedang memerah. Ia mengangkat dagu Letta dan langsung menjatuhkan bibirnya diatas bibir gadis itu.

Letta berusaha untuk tetap memegang selimut agar tubuh nakednya tetap tertutup. Agar tak memancing nafsu Allarich kembali.

Allarich melepaskan ciumannya dan menatap lekat lekat wajah Letta yang masih memerah malu "Teringat dengan pergulatan panas kita hmm?"

Letta tak menjawab. Ia hanya mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan rambut ke belakang telinga. Allarich terkekeh kecil melihat kebiasaan Letta ketika sedang malu total.

"Punyamu sangat besar keras dan panjang, aku suka." gumam Letta.

Tiba tiba Letta terkejut dengan apa yang keluar dari mulutnya. Ia menatap Allarich horor lalu kembali menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya sampai kepala.

Allarich tertawa melihat tingkah menggemaskan Letta. Allarich menarik selimut Letta paksa lalu berbisik "Kau suka? ingin melanjutkan lagi?"

Letta menggeleng cepat "Tidak mau. Aku sangat lelah dan lapar, All aku ingin makan."

"Kiss dulu."

Letta menatap Allarich sebal "Kau sudah mendapatkan banyak kiss malam tadi."

"Kalau begitu, kecupan."

"Baiklah." dengan cepat Letta Letta mengecup bibir Allarich.

Allarich tertawa bahagia. Ia berbaring di sebelah Letta dan memeluk leher gadis itu. Tak lupa sebelum itu ia mengambil telepon. Dan menyuruh pelayan membawa makanan ke dalam kamarnya.

Mendengar suara dingin Allarich ketika menyuruh pelayannya. Membuat Letta membuka mulut dan berkata "Allarich kau begitu dingin dengan orang lain."

Allarich menduselkan wajahnya di wajah Letta "Memangnya kau mau, aku berbicara kepada pelayan wanita dengan nada manja seperti ini."

Letta menggeleng cepat sambil menukik alisnya tajam "Tentu saja tidak."

Allarich kembali tertawa. Pria itu meletakkan dagunya di atas kepala Letta "Kau tau Letta, dokter mengatakan padaku jika kau merasa dingin maka kita berdua harus segera naked dan berpelukan. Untuk menghangatkan tubuhmu."

Crazy Without You Where stories live. Discover now