Chapter 14: I am scared

130K 8K 521
                                    



"Akhh. Pelan pelan cukurnya sayang." rintih Allarich ketika melihat kekasihnya mencukur bulu bulu halus di dagunya dengan sedikit kasar.

"Ma maafkan aku." Letta kembali mencukur dengan sedikit pelan. Sedikit lagi dan "Selesai,"

"Selesai All," Letta tersenyum mengembang "Sekarang buka bajumu."

"Bukakan," kata Allarich dengan nada yang sedikit manja. Letta hanya tertawa dan mencubit pipi Allarich.

Letta membuka kancing baju Allarich satu persatu lalu melepaskan baju itu dan meletakkannya di keranjang.

Letta meneguk ludahnya kasar. Lihatlah tubuh tegap kekasihnya itu begitu sempurna.

Urat urat yang tercetak jelas ditangannya tak lupa lengan yang begitu indah dengan otot bisep yang begitu besar dan keras apalagi roti sobek yang berada diperutnya. Kini wajah Letta memerah dengan sempurna.

Letta menurunkan resleting celana Allarich. Kemudian menurunkan celana itu dengan perlahan. Letta sedikit berjongkok untuk melepaskan celana Allarich keluar dari kaki kekasihnya.

Kini Allarich hanya tinggal memakai bokser. Saat ingin kembali berdiri Letta terkejut dan kembali meneguk ludahnya dengan susah payah.

Bagaimana tidak, wajahnya sudah sejajar dengan bokser Allarich, kini ia pun diperlihatkan pemandangan yang indah.

Dibalik boksernya Allarich ada cetakan yang terlihat begitu jelas. Begitu besar dan keras. Dari luar saja sudah terlihat sebesar ini. Apalagi didalamnya.

Bagaimana jika Allarich menggagahi tubuhnya. Ia pasti akan terkulai dengan lemas. Letta sudah mulai berfikiran kotor.

Tanpa sadar Letta memegang dan mengelus 'adik Allarich'

Allarich yang mendapat perlakuan seperti itu dari pujaan hatinya, hanya bisa mengerang dan menutup erat kedua matanya "Arrgg apa yang kau lakukan pada adikku?"

Allarich mengadahkan kepalanya tak kuasa menahan nikmat yang diberikan oleh Letta.

Letta membulatkan matanya lalu segera menjauhkan tangannya dari adik Allarich "Ma maafkan aku,"

Letta berdiri ia mulai tergagap gagap. Allarich menatapnya dingin kemudian menarik tangannya lalu memeluk tubuh itu dengan erat.

"Kau selalu menggodaku, membuatku menegang lalu meninggalkanku begitu saja. Tak tahukah kau itu benar benar benar menyiksaku." Allarich berbisik di telinga Letta lalu menyedot dan menggigit telinga itu dengan kuat.

"Akhh, ma maafkan aku Allarich a aku."

Allarich mencengkaram rambut Letta dengan kuat "Kau harus dihukum."

Allarich membuka boksernya Lalu menarik wajah Letta berhadapan dengan adiknya. Memaksa gadis itu untuk menghisap miliknya.

_______________________

Jawelry Maxevan Co
Prancis
21.13

"Aku pilih yang ini." Sean menunjuk jarinya pada salah satu cincin berlian yang memiliki mata cincin berwarna biru.

Sebenarnya, Sean tak pulang lebih dulu bersama Letta dikarenakan ia ingin membelikan cincin untuk gadis cantik itu. Ia berniat melamarnya. Sekaligus melihat keadaan perusahaannya disini.

Awalnya Sean ingin memberitahu Madam mengenai hal ini. Namun dia mengurungkan niatnya, karena ia ingin mengejutkan madam setelah Letta menerima lamarannya nanti.

Sean mengambil bungkusan cincin itu lalu membayarnya kemudian pergi berlalu "Terima kasih atas kunjungannya, tuan."

Sean masuk ke dalam mobil dengan senyum yang tak kunjung luntur. Ia sangat bahagia sekarang. Dia pun tak sabar kembali ke Inggris dan melamar pujaan hatinya itu.

Crazy Without You Where stories live. Discover now