03 | p e s a n

359 64 7
                                    


• 20:00 •


"Jen, inget gak tadi yang di kelas?" Jaemin membuka percakapan dengan pertanyaan, yang tentu saja langsung membuat Jeno teringat akan suatu peristiwa.


"Inget."


"Menurut lo, Hwang sama Kim tuh beneran tetanggaan gak sih?" Jaemin melanjutkan ketika sudah diberi tanda lampu hijau. Biasanya di petang sepulang sekolah begini Jeno jadi pendiam sekali karena kelelahan.


"Ya terus, kalo mereka bukan tetanggaan apa lagi? Ga mungkin kalo cuma temen biasa sampe sedeket itu."

"Bukan, maksud gue ...." Jaemin berhenti, menatap sesuatu di depan sana.

Hwang dan Kim berdiri enam meter dari peti kemas, terlihat ragu untuk sekadar lewat. Padahal yang Jaemin lihat, tak ada yang aneh dengan sekitarㅡya, hanya ada peti kemas dan dirinya dengan Jeno di belakang mereka.

Alis Jaemin yang tertutup poni itu terangkat refleks. Peti kemas itu, ya....

"AAARGH!"

Jeritan itu, lagi.

Jaemin yang panik dan penasaran segera melompat dan hendak berlari mengejar duo Hyunjin. Namun Jeno sudah duluan menarik lengannya.

"Jangan, Jaem. Itu urusan mereka. Lo gak usah ikut-ikutan," peringat cowok itu tegas. Alisnya menukik tajam, menandakan bahwa se-serius itu peringatannya.

"Tapi kan ...."



"Argh, gila lo! Ngapain pake gandengan tangan segala, sih?! Lo bilang, lo ga mau ketauan?" Hwang berdecak kesal. Ia tak marah, hanya saja kejadian tadi membuatnya cukup syok.

"Ya salah lo sendiri, ngapain masih ajak gue lewat situ!" Kim ikut kesal, tidak mau disalahkan.

Sekarang sudah terlambat. Jaemin sudah melihat mereka berduaan, bahkan sudah melihat Kim yang menggandeng erat tangan Hwang, saudara kembarnya. Padahal mereka sudah berusaha keras untuk menutupi siapa identitas asli mereka.

"Ah gatau ah, bodo amat!" Tersinggung, Kim akhirnya masuk duluan ke rumahnya meninggalkan Hwang di luar pagar yang masih frustasi.

***


"Hai, Jaemin~"


"Ah anjir lo lagi. Kenapa sih, suka banget deketin gue?" Meski begitu, Jaemin tetap menggeser duduknya agar Heejin bisa ikut makan dengannya. Baru saja ia akan memasukkan sesuap nasinya, jadi batal lagi ketika Heejin kembali mengajaknya bicara.

"Ah, ya...." Heejin mengetuk-ngetukkan meja kantin dengan jemari lentiknya. "Gue ada info lagi nih buat lo. Soal Hwang-Kim, hihi. Lo mau denger gak?"

Jaemin ragu, tapi ia tetap bertanya, "Apa lagi?"


Yash, gotcha! Heejin berseru ria di dalam hati, kala Jaemin sudah terang-terangan tertarik dengan umpannya. "Sebenernya gue juga mau bilang ini buat keselamatan lo aja, sama Jeno. Karna gue gak mau loㅡ"

20:00 [✔]Where stories live. Discover now