32 | instagram

47 13 0
                                    

| 20:00 |

Ini pertama kalinya Jisung berurusan dengan Minhee. Sejak awal bersahabat dengan Chaerin, ia sama sekali tak pernah mau menggubris sosok itu. Lagi pun apa gunanya juga untuk Jisung?

"Lo mau apa lagi sih?" tanya Jisung. Mendobrak Minhee dengan satu tangan, sampai cowok di depannya itu terpental ke barisan lemari loker. Wajahnya tetap kaku, seakan Minhee memang pantas untuk mendapatkan itu.

Minhee berusaha bangun dari tempatnya. Namun, tangannya masih terasa nyeri untuk sekadar menjadi tumpuan. "Haha ... maksud lo apa, Park Jisung? Bukannya lo yang mulai duluan?"

Demi apa pun, Minhee kelewat santai. Ia memang cowok baik, tapi harusnya tidak sebaik itu kan? Apalagi setelah sempat diserang dan didesak oleh Jisung.

"Gue? Gue yang mulai?" Jisung menunjuk dirinya sendiri. "Sadar diri. Lo, lo yang bikin semua kacau! Lo satu-satunya orang yang mau deketin geng laknat itu!"

"Maksud lo ...?"

"Lo tau kenapa Taehyun mendadak hilang? Nggak ada kabar tiba-tiba?" Lagi-lagi pertanyaan mendesak itu dilontarkan cowok bermarga Park itu. Napasnya naik-turun sedari tadi.

Benar-benar, Minhee jadi bingung sekarang. Apa urusan Jisung dengan pertemanannya dengan geng anak baru? "Gue bukan anak geng mereka. Jadi gue nggak boleh tau ...."

"Nah! Lo bukan siapa-siapa mereka. Mereka juga cuma manfaatin lo dalam konteks negatif."

"Negatif? Lo ngatain mereka jahat?!"

Refleks Jisung mendecih, memalingkan wajah ke kiri. "Terus apalagi? Sadar nggak, pas main voli waktu itu, Beomgyu yang keliatan lemah pun bisa nyakitin lawannya? Beomgyu lemah, dan ga bisa kebayang Yeonjun yang paling kuat bisa ngelakuin apa aja, kan?"

"Lo ngomong apa ...?"

"Gue—"

"Maksud lo apa, Park Jisung?! Gue sama sekali nggak ngerti lo bahas apa!" Minhee akhirnya mengelak.

Cowok yang memakai ransel di punggung itu bangun. Hendak pulang sebelum Jisung kembali menyerangnya. Tapi Jisung sudah tak tahan. Ia yang harus menyelesaikan pembahasannya, menarik Minhee dan melemparnya ke lemari loker lagi.

Pandangannya beralih ke sekitar, seperti mencari sesuatu. Tak lama, tangannya menunjuk ke seberang lemari loker, di mana mereka melihat seorang gadis dengan hawa muram berdiri.

"Minhee, lo bisa liat cewe yang di sana itu kan?"

Karena pertanyaan itu, Minhee jadi mengerutkan kening. Menelengkan kepala sambil menebak apa yang akan dikatakan Jisung selanjutnya. Tapi setelah ditunggu, Jisung tak kunjung melanjutkan, jadi ia yang menjawab.

"Ya iya. Dia anak tingkat akhir kan? Gue sering liat."

Jisung mengangkat alis. Ia memang bisa memperkirakan jawaban Minhee, tapi tak menyangka juga kalau Minhee sampai sering melihatnya. "Dan lo tau? Dia bukan siswi di sini, anak alumni."

Minhee bergegas berdiri. Dilihatnya sedikit lebih dekat pada sosok itu. Sesuai dugaannya, dia cewek yang selalu dilihatnya tiap pulang sekolah. "Nggak, Sung. Gue udah liat dia dari zaman awal masuk kok!"

"Tapi dia emang alumni ...."

"... udah meninggal bahkan sebelum kita masuk sekolah ini."

meninggal,

sebelum,

masuk,

sekolah.

20:00 [✔]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin