19 | pertemuan orang tua

77 17 0
                                    

| 20:00 |

Cowok yang duduk di ambang jendela kelas itu terheran ketika melihat satu kalimat muncul di lembar bagian Taehyun. Seingatnya, ia tak pernah menuliskan itu di buku.

Apa ini otomatis? Pikiran yang konyol, tapi memang seperti itu adanya. Lalu, apa arti kalimat yang tertulis di bawah nama Kang Taehyun itu?


Apa Taehyun selama ini menyamar sebagai sosok lain? Tapi, kenapa?

"Apa Taehyun sosok yang sekarang itu ... dirinya yang asli?"

"DOAAR!"

"ANJEER!" Tubuh Yeonjun melompat, membuat bokongnya menyentuh kursi di depan jendela kelas dengan amat keras. "Minhee! Lo mau bikin gue lumpuh?!"

Karena tak sesuai bayangannya, Minhee syok dan langsung ke luar kelas untuk membantu Yeonjun berdiri. Pinggang Yeonjun kala itu jadi ikut sakit, apalagi tulang ekornya yang terantuk keramik. Ia terus mengeluh dengan teriakan agar Minhee membantunya.

"Lo ga pernah tau apa, kalo lo kayak gini bisa bikin gue lumpuh total?!" seru Yeonjun yang masih saja marah-marah sembari berusaha untuk berdiri. Bisa, ia sebenarnya bisa berdiri, tapi lengan kanan cowok itu membuatnya hanya bisa membeku melihat uluran tangan Minhee.

"Eh, t-tangan lo luka."

Yeonjun berdecak, memilih untuk menyembunyikan lengan itu dari pandangan Minhee. "Gue ke UKS dulu."

"Lo ga mauㅡ"

"Gak usah, gue bisa."

Cowok itu beralih berdiri dengan sedikit terhuyung, menuruni tangga di ujung lorong dan menghilang begitu saja. Minhee jadi merasa sangat bersalah, mengingat ia hanya bermaksud iseng tadi. Padahal, biasanya hal itu tak membahayakan ketika dipraktekkannya pada Chaerin.

Minhee yang hendak masuk lagi ke kelas untuk mencari Chaerin, dibuat salah fokus pada buku tua nan tebal milik Yeonjun. Beberapa kali ia juga pernah lihat sang empunya membaca buku itu, tapi ia tak terlalu ingat.

Baru saja Minhee akan mengambilnya, tapi sosok dari arah depan mengambilnya duluan. Tadinya, ia pikir orang itu adalah Yeonjun yang sudah kembali dari UKS atau hanya berbalik untuk mengambil bukunya yang ketinggalan.

Tapi, ekspektasi Minhee benar-benar salah.

Ia adalah sosok yang tak pernah Minhee lihat. Yang jelas, hal paling mencolok dari dirinya hanyalah telinga panjang itu.

"Woi, lo mau kemanain bukunya?!" Sosok yang tak menggubris itu hanya lanjut berjalan menuju ujung lorong dan membawa buku dengan tenang. "Woi lo! Itu punya temen gue!"

Sepanik apa pun Minhee saat ini, yang dapat ia lakukan hanya berteriak mencegah, bukan beraksi secara langsung.









"Cowok lemah." Soobin memutar bola mata mengingat kelakuan Minhee tadi. "Gimana kalo yang ambil buku ini bukan gue? Lagian Yeonjun ceroboh banget sih, ck."

Tentu saja, ia akan berjalan menuju UKS yang sempat dilihatnya tadi. Setelah mengembalikan buku pada Yeonjun, selesai, ia hanya harus kembali ke kelas dan bersikap anteng di depan adik kelasnya.

Ia berbelok ke pintu UKS yang terbuka sedikit, mengintip Yeonjun yang sedang dalam bentuk arwah, meratapi kebingungannya terhadap luka yang otomatis menghilang tanpa bekas itu.

Ya, itulah keistimewaan mereka. Semua luka fisik yang timbul ketika mereka berubah wujud menjadi manusia akan hilang begitu saja ketika mereka berubah wujud menjadi arwah. Namun, luka itu akan kembali muncul ketika ia berubah wujud kembali ...

20:00 [✔]Where stories live. Discover now