10 | g e n g

153 28 1
                                    

• 20:00 •

2018, pertengahan Februari















































































































Bunga scintilia kita mekar di bawah cahaya bintang

Gelak tawa dari lima sekawan di tengah petang itu makin menjadi, kala salah satu dari mereka melontarkan lelucon sekali lagi. Terlebih bagi cowok berambut kuning yang menyampirkan tas di pundak kanan, Choi Yeonjunㅡterbahak sampai wajahnya ikut merah.

"Tapi benar lho. Manusia kan, enggak bisa ketawa sambil kayang?" Cowok berambut ikal yang berjalan di tengah teman-temannya kembali menggoda, membuat empat lainnya tertawa kembali.

Taehyun menggeleng pelan, heran dengan tingkah laku si adik kecil di gengnya. Tatapannya kembali ke depan, menatap aneh pada peti kemas jauh di pojok taman. Sebenarnya tak ada apa-apa, jika saja benda logam itu tak bersinar terang kala cahaya oranye dari matahari tak tertuju pada benda itu.

Taehyun yang baru saja ingin membuka mulut langsung bungkam, lalu tergantikan perannya oleh Soobin, cowok yang kini berteriak menyuruh yang lain untuk berhenti.

"Hei, kalian liat itu?" seru Soobin setengah lantang.

Taehyun berhenti, balik menatap Soobin yang kini terlihat kegirangan. Tapi tak lama kemudian, ia menjawab, "Peti kemas bekas bangku-bangku angkatan kita kan? Kenapa?" ... meski tahu apa jawabannya.

"Kita ke sana, mau?"

Beomgyu ragu-ragu menatap Yeonjun. "Boleh, Jun?"

Cowok yang ditanya itu mengangkat alis, beralih menatap peti kemas yang tampak memancarkan cahaya tersebut. "Kalo gak ada yang larang ...."

"... kenapa enggak?"

Semua kembali tertawa dan mulai berlari ke ujung taman. Soobin yang sampai duluan langsung mengitari peti kemas itu, mencari pintu yang ada di sana.

"Woi, di sini!"

Semua langsung mendekat pada Soobin yang kini mencoba membuka pintu dengan tangan kosong, dan ... terbuka! Soobin dan yang lain langsung girang tak terkira.

Tanpa berlama lagi, mereka langsung masuk dan meneliti keadaan di dalam sana. Kesan pertama yang diambil mereka adalahㅡpanas dan pengap. Tentu saja, tak ada pendingin ruangan di sini. Apalagi tempat ini sudah tak dimasuki lagi sejak satu semester.

"Kayaknya gue ga bakal betah di sini. Balik aja." Yeonjun selaku ketua geng, memerintah. Dia benar-benar tak suka merasa kepanasan dan pengap seperti ini.

"Jangan! Gue bawa kipas portable kok."

"Berapa?"

"Lima."

"Buset, lo jualan apa gimana, Gyu? Tapi gak papa, yaudah sini."

Beomgyu dengan serta-merta mengeluarkan semua kipas portable-nya untuk dibagikan. Sekarang, semua tidak akan merasa pengap dan kepanasan.

20:00 [✔]Where stories live. Discover now