18 | pangeran

80 21 0
                                    

| 20:00 |

KANG TAEHYUN

Dia berubah, karena muak berkamuflase menjadi orang lain

***


Kalau kalian mengira adanya pangeran tampan yang pada akhirnya bosan dengan tahtanya itu hanya di dongeng belaka, kalian salah. Kang Taehyun, cucu turun-temurun dari Raden Kang Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit pada zaman dahulu.


Memang, keturunannya sudah sangat jauh. Tapi jelas, sebagai keturunan, etika Taehyun benar-benar diperhitungkan. Ini karena reputasi Taehyun sebagai pangeran abu-abu akan direkam juga sejarahnya.

"Gak ada sejarahnya pangeran nongkrong-nongkrong ke kafe." Itu ujaran sang ibunda ketika Taehyun memohon untuk dibolehkan pergi ke luar rumah, ketika ia masih sekolah di sekolah swasta dahulu.

Awalnya, Taehyun memang menurut saja karena ia merasa alasan kedua orang tuanya masing logis. Tapi lama-kelamaan, tuntutan itu semakin menjadi. Sang ayahanda memintanya agar menjadi presiden kelak.

Menjadi presiden dan raja adalah suatu hal yang benar-benar berbeda. Apa hanya karena ia keturunan raja, ia harus menjadi presiden? Konyol jika ada yang menjawab, "Ya."

Di sekolah pun, reputasi Taehyun benar-benar mulus nan bersih. Ya, meski tak berprestasi seperti kebanyakan anak-anak lain di sekolah itu, setidaknya catatan hitamnya bersih, tanpa noda sedikit pun.

Dan itulah kenapa, seiring waktu ia merasa iri dengan anak-anak lain yang bisa lebih bebas.

Berbicara kasar? Ya, dihukum sewajarnya.

Membuat onar? Ya, sama saja. Janhan lupa untuk meminta maaf pada orang yang dibuat kesusahan.

Tidak mengerjakan tugas? Nilai anjlok, ya yang tanggung dia juga.

Tapi, berbeda dengan keadaan Taehyun.

Berbicara kasar?

"Ngomong apa kamu?! Pangeran kok punya etika yang jelek?!" Jangan lupa, tamparan telak di bibirnya yang sudah berbicara kotor.

Membuat onar?

"MAU JADI APA KAMU NANTI?! Beruntung kamu hidup di zaman ini, bukan di zaman kerajaan seperti dulu! Kalau tidak, kamu akan menjadi raja yang buruk kelak!"

Padahal kan, Taehyun cuma ikut-ikutan yang lain. Kenapa hanya dia yang dibentak, dan berakhir sampai dikurung di rumah satu minggu?

Tidak mengerjakan tugas?

Teriakan bodoh, bodoh, dan bodoh akan menghiasi hari Taehyun yang seharusnya cerah. Astaga, itu hanya tugas prakarya yang bahkan sang pengajar pun hanya menjelaskannya pada satu pertemuan.

"Gak usah salahin orang lain! Kamu introspeksi diri!"

Suatu hari itu, Taehyun pernah membantah dan dibalas dengan kalimat itu. Apa yang dilakukannya?

"Introspeksi diri, ya? Kenapa Ayah juga gak pernah introspeksi diri? Raja keluarga macam apa yang terus melukai raga dan batin pangerannya?" balas Taehyun. Bangsat, aku ngomong apa ....

Dan berakhirlah Taehyun di sini, tinggal di rumah kerabat jauhnya dan bersekolah di sekolah negeri. Pergaulannya bebas? Sudah pasti.

Kalau ditanya orang tuanya akan marah besar atau tidak kalau tahu soal ini? Sebenarnya tidak juga. Taehyun pendiam di sekolah, keonarannya juga sebatas dengan gengnya, tak lebih.

Dan kemarin petang itu, adalah pertama kalinya Taehyun berbicara kasar dengan langsung. Payahnya ia melakukan hal pertama itu di depan ketua gengnya, membuat sosok itu jadi benar-benar tak mau lagi mengulanginya.






Mengingat itu semua, membuat Taehyun jadi tak bisa tidur semalaman. Sepertinya besok pagi-pagi ia harus menempelkan sendok dingin ke kantung mata.

20:00 [✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora