20 | saksi

69 18 0
                                    

| 20:00 |


"Kalo gue bisa reinkarnasi habis ini, gue mau jadi orang biasa aja deh."

Yeonjun bergeming.

"Lo mau ikutan, Ky?" Lucky, anjing berjenis Siberian Husky milik Taehyun, yang mendadak jadi teman curhatnya itu menggonggong dengan penuh semangat. "Ahahaha, iyaa! Gue ajak lo nanti deh! Tapi lo tetep mau jadi anjing atau manusia?"

Yeonjun jadi semakin tak enak melihat Taehyun lebih bahagia dengan anjingnya. Apa selama hidup dulu, Taehyun juga seperti itu? Jadi, apa gunanya teman jika ia lebih suka bersama hewan peliharaan?

"Taehyun ...."

Cowok yang dipanggil itu awalnya bergeming. Lucky si anjing jadi ikut diam menatap Yeonjun, melongokkan kepala ke belakang dengan lucu.

"Kenapa?"

Kata "maaf" yang awalnya sudah di ujung lidah, jadi tertelan kembali ketika sifat egoisnya kembali muncul. "Mereka bener orang tua lo? Lo ... keturunan raja?"

"Hm." Taehyun lanjut mengelus tubuh Lucky yang mengajaknya bermain lagi. "Iya, makanya gue ga pernah cerita ini ke siapa-siapa, bahkan nama yang terdaftar di sekolah pun beda. Kaget kan lo?"

"Jangan seriusin pertanyaan orang tua gue. Lo cukup jawab sesuka hati lo. Gue juga ga peduli lagi kalo emang udah bener ga dianggep ...."

Jadi, kehadiran Yeonjun di sini sebagai ketua geng untuk menjadi saksi atas hidup Taehyun di luar jangkauan orang tuanya? Yah, baiklah kalau begitu. Lagi pun ia tak yakin juga Taehyun masih bisa berpikir jernih nanti.



Dan inilah saatnya kesaksian Yeonjun dipertanyakan. Kedua orang tua dengan wajah mengintimidasi dan menyuruhnya untuk duduk di ruang tengah, jauh dari kehadiran Taehyun.

"Choi Yeonjun, ketua dari geng yang padahal sudah mati itu?" Tanpa disangka, Ayah Taehyun memulai dengan bahasan itu. Kalau begitu, Yeonjun pun belum siap.

Tapi ia juga tak bisa mengelak, karena jelas-jelas kedua orang tua Kang tahu betul tragedi pada tahun itu. "Iya."

"Hidup lagi? Maksud sayaㅡemangnya itu realistis? Apalagi kamu ini wujudnya manusia. Apa kalian cuma jin yang menyamar?"

Karena tak mau dibilang jin, Yeonjun menggeleng kuat. "Gak. Saya beneran Choi Yeonjun dan yang sekarang main sama Lucky itu Taehyun. Juga, ada yang lain. Mereka asli. Cuma, dalam bentuk siluman."

Hawa di ruangan itu mulai terasa pengap. Jawaban Yeonjun tadi cukup membuat keduanya terkejut.

Memang tak masuk akal, manusia yang jelas-jelas sudah mati kembali hidup dengan wujud siluman. Tapi, tak masuk akal mana jika dibanding dengan manusia mati yang hidup kembaliㅡbenar-benar dengan wujud manusia?

"Pertanyaan terakhir."

Baik, di sini Yeonjun sadar kalau mereka takut dengan kenyataan yang tadi ia berikan. Berkata jujur memang semanjur itu.

"Kalian bakal kembali kapan?"

" ... Saya entah akan kembali kapan. Yang jelas setelah semua masalah anggota geng saya selesai."

Dengan ini, amanahnya sebagai ketua geng telah selesai. Baru saja ia akan beranjak pergi ke halaman depan rumah, sang ibunda berseru, "Satu pertanyaan lagi!"

"Tadi kan udah bilang pertanyaan terakhir?" tanya Yeonjun setengah jengkel.

"Saya mohon. Ini yang terakhir." Sang ibunda merapikan posisi duduk. "Gimana ... sama sikap Kang selama ini? Kami nggak pernah sempat cek keadaan Taehyun setelah dia pindah jauh."

"Dia cowok baik, nggak pernah macam-macam."

"Dia juga jadi pendiam dan ... entahlah, saya ragu kalau menyebutkan dia pendiam atau tidak. Pada dasarnya, sekarang saya tau selama ini Taehyun hanya menjaga image hanya karena kalian. Ya, sejauh itu pun dia masih mau melindungi nama keluarga Kang Wijaya."

Ia menatap keduanya lagi. Tak ada respon, jadi ia memutuskan untuk pergi begitu saja, juga meninggalkan Taehyun yang kebingungan melihat temannya pergi tanpa pamit.

***

Mengapa Yeonjun benci Pak Junho?

"Yeonjun, bapak bener-bener cuma minta ke kalian buat balik ke orang tua masing-masing. Taehyun udah, sekarang tinggal kamu, Soobin, dan yang lain."

Itu jawabannya? Ya, benar sekali. Sifat Pak Junho yang memaksa dan sok tahu ini juga penyebab Yeonjun benar-benar benci beliau.

"Gak," Yeonjun mendecih tipis, "Bapak nggak kapok liat keributan kemaren karena tindakan Bapak yang kekanak-kanakan itu? Bahkan Pak Junho aja nggak tau pasti, kita ini kembali dengan wujud manusia kayak gini buat apa."

"Sekarang kacau. Iya, rencana saya buat selamatin temen-temen saya kacau karena Bapak!" seru Yeonjun. "Bapak nggak ada hak untuk ini! Gak usah sok tau!"

"Yeonjun!"


"Apa?!"

"Panggil yang lain dan suruh mereka buat balik ke orang tua masing-masing dan termasuk kamu!"


Otomatis, Yeonjun mengernyit heran. Gimana mau balik kalo ibu gue aja udah ga peduli? "Maaf, Pak. Saya udah gak punya keluarga ... juga Soobin."

20:00 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang