Baby. 02

39.9K 2.4K 168
                                    

"Ou. Dia juga anak orang kaya? Kenapa tidak memiliki fasilitas apapun disini?" Tanya JJ masih meragukan ketulusan pertemanan Kanza dengan kedua adiknya.

🍼🍼🍼🍼

"Dia bukan anak orang kaya, karena dia sangat cerdas dalam membuat sebuah paper essay tentang penelitian bisnis global, jadilah dia mendapat beasiswa dari kampus kami dan berangkatlah dia kesini." Sahut Mile.

Mile memang lebih dekat dengan Kanza dibandingkan Meli, karena karakter si kembar ini memang berbeda. Mile lebih ekstrovert sedangkan Meli lebih introvert, namun keduanya tetaplah kompak dan memiliki indera lebih sebagai kembaran.

"Kalau begitu kalian harus lebih berhati-hati lagi dengannya. Dia pasti memiliki maksud tujuan tertentu dengan mendekati dan baik pada kalian di awal pertemanan." Ucap JJ

"Kakak....! Kami sudah bersahabat selama satu tahun! Dan dia tidak pernah berubah sedikitpun! Bahkan dia juga baru mau datang ke mansion ini karena kami memaksanya untuk mengerjakan paper disini dengan alasan kami bisa meminjam banyak buku bisnis dari perpustakaan papa. Kau ini selalu saja berpikir buruk tentang semua orang! Tidak heran kau hanya bisa memiliki Dominic sebagai satu-satunya sahabatmu, meski dia jauh lebih muda darimu! Entah bagaimana cara Dominic bertahan bersahabat denganmu!" Sahut Mile mulai kembali kesal pada kakaknya.

JJ tidak lagi peduli dengan ucapan adiknya itu. JJ menyelesaikan makan malamnya lalu kembali ke kamarnya, meninggalkan kedua adiknya di ruang makan.

🍼🍼🍼🍼

Tiga hari berlalu, dan hari ini Kanza kembali datang ke mansion Leventine. Dia kembali menolak tawaran si kembar untuk datang dengan dijemput driver pribadi si kembar.

"Hai Kanza, mandilah lalu naiklah langsung ke kamar kami. Kau sudah tahu kan kamarku ada di lantai 3? Kau tinggal naik dengan lift itu." Ucap Mile.

"Kenapa aku harus selalu mandi saat tiba disini? Padahal aku selalu mandi sebelum berangkat kemari!" Keluh Kanza.

"Ayolah, ini bukan masalah bau atau kotor karena debu, kau mandi supaya segar Kanza, kau seperti barusaja selesai berolahraga apa kau tahu itu? Kau terlihat sangat lelah." Jelas Mile.

"Baiklah nona cantik, aku akan mandi, tapi kali ini aku sudah siap membawa baju ganti ku sendiri. Aku tak ingin kakakmu itu kembali membuatku takut." Ucap Kanza lalu melangkah ke arah kamar tamu.

Mile segera meninggalkan Kanza dan naik ke atas, berpikir bahwa Kanza sudah paham arah ke kamar tamu. Namun pada kenyataannya mansion ini terlalu besar, sehingga Kanza bingung dengan letak kamar tamu.

"Astaga! Kenapa ingatanku tidak bisa mengingat satu ruangan pun di istana ini ya? Salah otakku atau istana ini yang terlalu besar?" Ucap Kanza masih bingung mencari-cari kamar tamu yang sebelumnya pernah dia pakai.

"Hei! Apa yang sedang kau lakukan?! Apa kau sedang mengamati mansion ini untuk rencana perampokanmu?!" Tegur sebuah suara yang langsung membuatnya kembali membeku ketakutan. Kanza bahkan tidak berani menoleh, sungguh dia bagai pencuri yang ketahuan pemilik rumah.

"Kenapa dia harus muncul lagi? Ya Tuhan, aku benar-benar terlihat seburuk itukah dimatanya?" Batin Kanza membeku di tempatnya berdiri dengan benar-benar ketakutan.

"JOSH!!! AKU MENEMUKAN PENCURI!!! CEPAT AMANKAN DIA!!!" teriak JJ  saat Kanza tetap berdiri diam di tempatnya tanpa menoleh dan bergerak sedikitpun.

Kanza seketika benar-benar merasa ketakutan, kala JJ memanggil security untuk membawanya ke polisi, karena tuduhan mencuri.

"Astaga! Dia malah kencing disini! HEI! APA KAU TAK BISA MENAHANNYA?! JOOOSH!!! CEPATLAH!!!!" teriak JJ lagi.

"Astaga! Nona, apa anda baik-baik saja?" Tegur Josh saat berada di samping JJ dan melihat Kanza sedang berdiri diam sambil kencing berdiri disana.

Baby ELOnde histórias criam vida. Descubra agora