Extra Part 3

42.4K 2K 249
                                    

JJ dan Kanza sungguh merasa kewalahan saat para wanita Leventine itu mulai membawakan banyak barang belanjaan untuk si baby. Kanza dan JJ benar-bena kewalahan menatap benda-benda yang betebaran di ruang tengah apartment mereka.

Mereka sering kali hanya menghela napas panjang setiap kali protes pada para wanita Leventine, saat mereka datang membawa banyak barang kebutuhan baby dan kehamilan Kanza. Namun mereka tetap tidak bisa menolak, karena Anabella dan Sophia akan memaksa mereka untuk pindah dari apartment itu dan tinggal di mansion yang lebih besar yang dibelikan El sebagai hadiah pernikahan mereka.

Di usia kandungan yang memasuki 7 bulan ini, mereka bahkan memaksa untuk mengadakan acara baby shower dengan sangat megah, JJ pun tak bisa lagi menolak permintaan para wanita Leventine  itu yang mengancam akan menculik dan menyembunyikan Kanza jika JJ tidak mengijinkannya.

"Baiklah para wanita, aku harus membawa istriku segera kembali ke apartment. Aku tak ingin dia kelelahan karena kalian yang selalu lupa waktu jika sudah berkumpul." Ucap JJ menghampiri Kanza yang sedang berkumpul dengan banyak wanita di ballroom sebuah hotel.

JJ meraih tangan Kanza lalu mengajaknya berpamitan dengan para orang tua disana dan pulang ke apartment.

"AAAAA...!!" seru Kanza terkejut saat JJ menggendongnya ala bridal setelah menutup pintu apartment dan membawa istrinya yang kini memiliki perut besar itu ke atas menuju ke kamar mereka.

"Kau pasti lelah menemani para tamu tadi." Ucap JJ dan Kanza pun tersenyum sambil melingkarkan kedua lengannya ke leher JJ, menerima perhatian suaminya itu dengan bahagia.

"JJ, aku butuh berendam sebelum tidur." Ucap Kanza saat mereka sudah tiba di dalam kamar dan JJ menurunkan Kanza di samping tempat tidur.

"Aku akan menyiapkan air hangatnya setelah membantumu melepas semua ini." Sahut JJ lalu membantu Kanza melepas sepatunya dan juga selendang serta mahkota yang dipakaikan oleh para wanita Leventine tadi selama acara baby shower.

JJ lanjut membantu melepaskan resleting belakang dari gaun Kanza, jarinya menyentuh halus punggung Kanza dan membuatnya bergairah, tapi JJ menahannya, karena perut Kanza sudah sangat besar ukurannya bagi tubuh Kanza yang masih berusia 19 tahun. JJ langsung memakaikan jubah satin pada tubuh istrinya itu.

"Aku akan menyiapkan air hangatnya, sementara itu kau bersandar lah dulu pada bantal ini." Ucap JJ, Kanza pun menganggukkan kepalanya lalu duduk di tempat tidur dan bersandar pada tumpukan bantal yang sudah disiapkan oleh JJ.

Sesungguhnya bukan hanya JJ yang dilanda gairah akibat sentuhan kulit mereka tadi, tapi Kanza pun bahkan sudah meleleh pada inti bawahnya.

Beberapa menit kemudian, JJ keluar dari kamar mandi dan mendapati Kanza sudah memejamkan matanya, bersandar di tumpukan bantal. JJ tersenyum duduk di tepi tempat tidur, menatap dan membelai pipi Kanza dengan lembut.

Kanza menggeliat, menikmati gerakan lembut tangan JJ di wajahnya, tapi tetap memejamkan matanya. Tangan Kanza meraih tangan JJ saat suaminya itu akan menghentikan pergerakannya. Kanza membuka matanya menatap JJ.

"Jangan berhenti. Aku juga menginginkannya." Ucap Kanza terdengar memohon.

"Kau lelah Kanza, berendamlah sejenak supaya kau bisa tidur dengan nyenyak."sahut JJ.

"Tapi JJ.... aku.... aku...." Ucapan Kanza tidak terselesaikan karena gugup.

"Kau masih malu padaku?" Tanya JJ menggoda dengan tersenyum. Kanza mengangguk dengan tersenyum malu-malu menatap suaminya.

"Kau tidak lelah?" Tanya JJ lagi dan Kanza menggelengkan kepalanya.

Wajah JJ maju mendekati wajah Kanza, lalu mencium bibirnya lembut, perlahan menghisapnya, dan melumatnya. Kanza membalas gerakan bibir JJ, dan saat gairah sudah menguasai keduanya, Kanza pun mulai membuka kancing kemeja JJ satu persatu.

Baby ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang