Baby. 21

27.5K 1.6K 89
                                    

Kanza sungguh terbuai dengan sikap dan perhatian JJ yang selalu lembut selama libur 3 hari ini, bahkan Kanza dibuatnya menurut pada permintaan JJ  untuk tidak berangkat bekerja dan mereka justru pergi ke seluruh Dubai. JJ membawa Kanza menikmati pantai, waterpark, air mancur menari, gedung pencakar langit, bermain ski, dan tempat wisata indah lain di Dubai, menginap di beberapa hotel mewah di dubai, dan tentunya berbelanja banyak barang bermerk mahal dan juga perhiasan mewah.

Kanza sungguh lupa dengan segala kesedihan masa lalunya, JJ benar-benar menjadikannya seorang gadis keluarga Leventine selama 3 hari ini. Segala fasilitas kemewahan diberikan oleh JJ pada Kanza.

Di sela-sela kegiatan mereka berdua, JJ selalu menatap Kanza dengan sebuah perasaan lega setiap saat Kanza tertawa lebar, saat Kanza menunjukkan rasa takjubnya pada segala kemewahan yang JJ berikan, saat Kanza sangat menikmati fasilitas kemewahan yang JJ sediakan baginya. JJ selalu merasa beban hutangnya pada Kanza sedikit demi sedikit mulai terbayar.

"Bahagialah selalu, kau sangat pantas untuk menjadi keluarga Leventine. Semoga semua kebahagiaanmu ini pada akhirnya nanti bisa membuatmu memaafkan mamaku dan juga aku yang sudah merebut papa dari mamamu, hingga kau harus menderita hidup selama 18 tahun." Batin JJ tersenyum menatap kebahagiaan Kanza.

"JJ, apa aku membuatmu malu?" Tanya Kanza setiap kali JJ hanya diam dan menatapnya di saat Kanza menunjukkan reaksi takjub dan bahagianya.

"Tidak, nikmatilah sepuasmu, aku akan mengambil foto-fotomu dari sini." Sahut JJ tersenyum lebar, lalu Kanza kembali bermain salju dalam sebuah wisata indoor yang sangat luas di Dubai.

Kanza bermain banyak wahana disana, membuat boneka salju, melempar bola-bola salju yang dibuatnya bersama beberapa anak yang juga bermain disana. Kanza lupa bahwa dia hanyalah seorang anak tanpa identitas orang tua yang jelas. Kanza lupa bahwa dirinya adalah gadis yang dibesarkan di panti asuhan selama 18 tahun. Kanza lupa pada semua kesedihannya selama ini, hanya satu yang Kanza tidak lupakan, yaitu pribadinya yang humble dan ramah pada semua orang.

Malam ini waktu liburan 3 hari mereka telah selesai, dan mereka kembali ke apartment JJ. Keduanya selesai membersihkan diri dan kini sudah berada di tempat tidur JJ dengan berpelukan.

"Apa kau bahagia selama liburan kita?" Tanya JJ.

"Tentu saja aku bahagia, terima kasih sudah mengajakku berlibur dan melihat semua keindahan Dubai." Sahut Kanza lalu mengecup rahang JJ.

"Aku sangat lega mendengarnya." Ucap JJ lalu mengeratkan lagi pelukannya.

"Tidurlah, besok kau harus kembali ke kampus dari pagi dan juga bekerja hingga tengah malam." Ucap JJ lagi.

"Rasanya aku tidak ingin selesai berlibur." Sahut Kanza.

"Kau yang memaksa untuk tetap bekerja, padahal aku sudah menawarkan bantuan supaya kau tidak perlu bekerja lagi." Ucap JJ.

"Tidak, aku tidak mau selalu menyusahkan dirimu. Aku tidak mau dianggap memanfaatkan kekayaanmu." Sahut Kanza.

"Kau sangat layak untuk memanfaatkan kekayaanku, Kanza. Aku juga tidak akan memperhitungkan apapun yang ingin kau manfaatkan." Ucap JJ.

"Kenapa kau justru terdengar seperti sedang menawarkan padaku untuk menjadi wanita penghibur mu? Aku menyerahkan tubuhku padamu, dan kau memberikanku segala fasilitas mewah." Sahut Kanza.

JJ segera menjauhkan sedikit tubuh Kanza dari pelukannya dan menatap gadis itu.

"Jangan pernah mengatakan bahwa kau adalah wanita jalangku! Kau adalah kekasihku! Jadi sangat wajar jika aku memberikanmu segala fasilitas mewah yang kau inginkan." Ucap JJ dengan tatapan tajam.

Baby ELOnde histórias criam vida. Descubra agora