Baby. 12

27.9K 2K 139
                                    

JJ selesai menuntaskan hasratnya di kamar mandi, lalu bersiap untuk menemui mamanya di mansion. JJ turun dari kamarnya sudah dalam keadaan segar dan siap untuk pergi. Kanza yang sedang istirahat dari lelahnya membersihkan apartment sedang duduk santai di sofa.

"Kau mau pergi lagi?" Tanya Kanza yang langsung berdiri menghadap ke JJ ketika melihat penampilan JJ.

"Aku harus ke mansion, mamaku memintaku untuk makan malam disana. Kau berhati-hatilah saat berangkat ke cafe, dan tak perlu menungguku pulang, karena malam ini aku akan tidur di mansion." Sahut JJ.

"Eh..ehm...kau tidak akan pulang malam ini?" Tanya Kanza dan JJ hanya mengangguk.

JJ mengernyitkan keningnya saat Kanza menunduk sambil memainkan jarinya seolah ada yang ingin dia katakan namun ragu.

"Ada apa?" Tanya JJ.

"Eh. Tidak. Tidak. Tidak apa. Kau berhati-hatilah." Sahut Kanza.

"Apa kau mau ikut makan malam di mansion?" Tanya JJ.

"Eh.Ah.i.itu...a..aku....Ah. sudahlah! tidak perlu."sahut Kanza lalu tersenyum.

JJ pun melangkah pergi meninggalkan Kanza tanpa bertanya lagi.

"Astaga! Makan apa aku malam ini? Persediaan makanan disini sudah habis, uangku juga sudah habis karena banyak tugas yang harus aku cetak di fotocopy kampus.hhhhhuh! Gajiku juga masih seminggu lagi. Hhuuuuhhhh......semoga aku kuat bekerja malam ini meski dalam keadaan lapar." Ucap Kanza pada sendirinya dengan beberapa kali menghela napas besar.

Kanza sekali lagi menghela napas panjang dan besar, lalu memberi semangat dirinya sendiri. Kanza pun bersiap untuk berangkat bekerja.

Sepanjang malam Kanza ingin rasanya meminta sepotong roti pada chef di cafe itu, tapi dia takut jika bosnya tahu lalu memecatnya. Kanza terus menahan dirinya dalam keadaan lapar.

"Tidak mudah mendapatkan pekerjaan di kota ini, apalagi gaji yang mereka berikan sangat besar angkanya. Aku tidak boleh ceroboh bekerja disini." Batin Kanza sambil beberapa kali dia menelan salivanya saat membersihkan meja dari sisa-sisa makanan para pelanggan yang datang.

Kanza pun harus pulang dengan berjalan kaki menuju apartmentnya karena dia memang sudah tidak mempunyai uang.

JJ mendapatkan laporan dari pengawal yang selalu mengawal Kanza tanpa sepengetahuannya, bahwa Kanza berangkat dan pulang bekerja dengan berjalan kaki. Tapi JJ hanya menganggapnya sebagai satu keanehan lagi dari karakter Kanza yang keras kepala.

🍼🍼🍼🍼

Siang ini JJ terbangun karena suara Mile yang terus berteriak di depan kamarnya sambil menggedor pintu. JJ terpaksa bangun dan membuka pintu kamarnya.

"Ada apa?! Berisik sekali!" Omel JJ saat membukakan pintu bagi Mile.

"KAK! BAGAIMANA BISA KAU MASIH TENANG TIDUR DISINI SAAT KEKASIHMU ITU SAKIT SENDIRIAN DI APARTMENT?!" Teriak Mile dengan emosi di hadapan JJ.

"Astaga! Kekasih siapa?! Aku tidak memiliki kekasih siapapun?! Berisik!" Sahut JJ masih belum sadar dengan perkataan adiknya itu.

"KANZA SAKIT!" Teriak Mile lagi dan kali ini langsung membuat JJ tersentak kaget, tapi langsung ragu dengan adiknya itu, karena Mile memang sering mengerjai JJ.

"Aku meninggalkannya dalam keadaan sehat semalam, kau tahu darimana dia sakit?" Tanya JJ tidak ingin dikerjai oleh adiknya.

"Pagi tadi dia tidak berangkat ke kampus, padahal hari ini jadwal kelompok kami untuk presentasi. Saat aku menghubunginya ternyata dia sakit, jadi aku langsung pulang kesini untuk memberitahumu, dan Meli langsung ke apartment mu mengajak dr. Suarez. Cepatlah kau bersiap! Kita harus cepat kesana!" Sahut Mile mendorong JJ untuk kembali masuk ke kamarnya supaya cepat bersiap.

Baby ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang