Baby. 40

24.9K 1.8K 116
                                    

"pagi." Sapa JJ saat Kanza mulai membuka matanya pagi ini. Kanza mengangkat kepalanya dan mengecup rahang JJ, dia kembali meringkuk dalam pelukan JJ.

JJ sangat menikmati manjanya Kanza pada dirinya pagi ini.

Ceklek
Pintu ruangan dibuka seseorang yang mereka pikir perawat yang datang mengantarkan makanan untuk JJ sarapan pagi ini.

Kanza tetap memilih diam dalam pelukan JJ, karena dia tak mungkin melompat turun dari tempat tidur. Selain karena tangan JJ yang masih melingkar memeluk tubuhnya, juga para perawat itu pasti akan mendapat omelan dari JJ seperti kemarin, karena setiap mereka datang, Kanza langsung menjauh dari JJ. Karena itulah kali ini Kanza tak peduli lagi dengan perawat yang masuk, dia tak mau perawat itu kena amarah JJ karena dirasa mengganggu mereka.

"Ssssstttt... Kanza masih tidur Oma." Ucap JJ pada seseorang yang masuk.

Kanza seketika langsung mendelik kaget, tubuhnya semakin membeku, hanya jari-jarinya saja yang bisa dia gerakan di pinggang JJ.

"Baiklah, kami akan kembali lagi nanti setelah sarapan. Kami pikir akan mengajak Kanza untuk sarapan bersama kami." Sahut Anabella.

"Mampus! Ternyata keluarga JJ yang datang, apa yang harus kulakukan?" Batin pikiran Kanza bingung.

"Hai, bagaimana kabarmu?" Tanya seorang pria yang suaranya semakin membuat Kanza tak mampu bergerak. Victor. Ya, itu suara Victor.

"Seperti yang kau lihat! aku langsung cepat membaik, kau tahu kenapa? karena calon istriku sudah datang dan menemaniku disini. Bagaimana denganmu? Ada perlu apa kau datang ke Indonesia?" Sahut JJ dengan sombong, membuat Kanza ingin sekali memukul kepala JJ yang menjadi lebih besar karena sombong itu.

"Ou seperti itu.... aku juga disini untuk menemui kekasihku. Baguslah kalau kau sudah membaik, kasihan calon istrimu itu harus tidur dengan meringkuk karena sempit. Aku khawatir tulang belakangnya akan nyeri jika harus tidur disini beberapa malam lagi." Ucap Victor tak mau kalah dengan kesombongan JJ.

"Eh. Kak Victor, kau punya kekasih di Indonesia?" Tanya Mile bingung.

"Ya ampun, ternyata mereka datang beramai-ramai, apa yang kini mereka pikirkan tentangku?" Batin Kanza semakin cemas dan juga malu, tapi dia juga tak mungkin menghadapi mereka semua sekarang. Belum mandi, muka bantal, belum gosok gigi, juga tidur sedekat ini dengan JJ. Sungguh buruk sekali dan sangat memalukan.

"Ya belum resmi menjadi kekasih, tapi aku yakin dia juga menyayangiku." Sahut Victor pada Mile.

"Kau berkenalan melalui sosial media ya? Kenapa kau bisa berkenalan dengan gadis Indonesia?" Tanya Mile lagi.

El yang langsung paham dengan semua pembicaraan Victor sedari tadi itu, segera mengalihkan topik pembicaraan.

"Baiklah semuanya, karena Kanza belum bangun, sebaiknya kita tinggalkan saja Kanza dan JJ disini, kita bisa membelikan sesuatu untuknya nanti." Usul El

"Papa, you're the best." Ucap JJ merasa dibela oleh El.

El hanya tersenyum lebar pada putranya itu lalu mengajak Anabella dan Sophia keluar dari ruangan, diikuti oleh Meli dan Mile yang langsung menarik lengan Victor juga.

Kanza segera keluar dari pelukan JJ saat mendengar pintu telah ditutup kembali.

BUGH !
Kanza memukul dada JJ.

"Kau ini! Sombong sekali sih! Bukankah Victor bertanya tentang kabarmu?! Kenapa kau malah berkata tentangku?!" Protes Kanza.

"Supaya dia mengerti bahwa kau adalah milikku, jadi dia bisa langsung berhenti mengganggumu!" Sahut JJ.

Baby ELWhere stories live. Discover now