Baby. 45

19.7K 1.5K 51
                                    

El terlebih dulu tiba di lobby rumah sakit, tidak lama kemudian mobil Andres juga tiba di rumah sakit.

"Andres, Sophia, kenapa kita ke rumah sakit?" Tanya Nella dengan wajah yang terlihat mulai ketakutan dan panik.

"Nella, kau harus tenang ya, tarik napas Nella... semua tidak seperti yang kau takutkan." Sahut Sophia yang duduk di samping Nella.

"Tapi kenapa harus ke rumah sakit? Apa yang terjadi?" Tanya Nella semakin panik.

Andres segera turun dan membuka pintu di samping Nella, Andres segera memeluk untuk menenangkan Nella.

"Tenang Nella, semua baik-baik saja, cucu kita menunggu di dalam dan masih hidup. Tenang Nella, dia sangat menunggumu dan membutuhkan kekuatanmu." Ucap Andres, dan Nella mulai sedikit tenang.

"Andres, apa cucu kita sedang sakit? Kenapa kita ke rumah sakit?" Tanya Nella lagi dengan lebih tenang.

"Nella, cucu kita mengalami kecelakaan dan pendarahan, dia harus segera ditolong olehmu, karena hanya kau yang memiliki golongan darah yang sama dengannya. Apa kau mau? Kalau kau tidak mau, kita bisa pulang." Sahut Andres perlahan menjelaskan pada Nella.

"Tentu saja aku mau Andres! cepat Andres! Cepat bawa aku ke dalam!" Ucap Nella dengan penuh semangat. Sophia dan Andres pun tersenyum bersama, merasa sangat lega.

Andres segera mendorong kursi roda dengan Nella yang sudah duduk di atasnya, segera masuk ke dalam rumah sakit menuju ke ruangan operasi. Sophia sengaja meminta El untuk berjalan sedikit lebih berjarak di belakang mereka, untuk menghindari amarah Nella. Kondisi Nella harus benar-benar stabil supaya bisa mendonorkan darahnya bagi Kanza.

Anabella dan Melly juga JJ dan Dom sangat bingung dengan kehadiran Sophia bersama pasangan tua di dekatnya yang langsung mengetuk pintu ruangan dimana Kanza sedang ditangani.

"Dokter, maaf. Bisakah dokter memeriksa pendonor ini?" Tanya Sophia meminta ijin pada dokter yang membuka pintu ruangan itu.

"Dokter, tolong ambil darah saya untuk cucu saya, tolong selamatkan cucu saya dokter, ambil semua darah saya juga tidak masalah dokter." Ucap Nella menyela.

"Tapi usia anda sudah sangat rawan untuk menjadi pendonor." Sahut dokter.

"Dokter, jangan sampai saya merasa bersalah seumur hidup saya karena tidak bisa menolong cucu saya, tolong dokter, tolong ijinkan saya menolong cucu saya." Pinta Nella.

"Dokter, saya yang akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada istri saya." Ucap Andres ikut mendukung istrinya.

"Dokter, kami tidak akan menuntut apapun jika terjadi sesuatu, tapi kami mohon lakukanlah yang terbaik untuk menolong Kanza." Sophia juga ikut memohon pada dokter itu.

"Dokter, tolong anda periksa dulu bibi Nella, jika semuanya memang memenuhi syarat untuk menjadi pendonor, maka lakukan segera dokter, kami yang akan bertanggung jawab atas semuanya." El juga ikut berbicara.

Nella menatap ke arah El yang ikut membelanya di hadapan dokter.

"Baiklah, kami akan memeriksa anda, semoga bisa membantu Kanza." Ucap dokter itu, lalu Andres mendorong kursi roda Nella untuk masuk ke dalam ruang operasi itu mengikuti sang dokter.

Anabella segera menghampiri El dan Sophia, begitu juga dengan JJ.

"Siapa mereka El? Kenapa mereka menyebut Kanza sebagai cucu mereka?" Tanya Anabella.

"Belle, mereka adalah orang tua Kizi. Uncle Andres dan bibi Nella." Sahut El.

"Apa?! Jadi selama ini Kanza sebenarnya masih memiliki keluarga?" Tanya JJ pada Sophia dan El bergantian.

Baby ELWhere stories live. Discover now