Baby. 31

24.2K 1.7K 124
                                    

El tidak memberikan ijin pada istrinya dan kedua putrinya yang ingin menengok JJ di Indonesia.

"Terlalu cepat jika kalian membantu JJ saat ini. Biarkan dia bangkit atas keinginannya sendiri. Jika dia tetap mau merusak dirinya sendiri itu salah dia sendiri." Ucap El.

"Apa kau sedang menghukum putramu sendiri?! Apa kau bermaksud membunuh putramu sendiri?! Apa kau marah pada putramu karena dia telah menyakiti putri dari mantan istrimu bahkan menyebabkan dia meninggal?! Ada apa El?! Kenapa sekarang kau tega berbuat kejam terhadap JJ?! Kenapa?!" Tanya Anabella kesal terhadap suaminya.

El menghela napasnya panjang dan menatap ke dalam mata Anabella, membuat istrinya itu semakin kesal dan menghentakkan kaki melangkah keluar dari kamar mereka.

El sungguh tak pernah berpikir bahwa Anabella akan berpikir sejauh itu. El pun mengejar langkah Anabella keluar dari kamar. Dia melihat istrinya itu sedang berjalan ke arah taman belakang.

"Belle." Panggil El saat melihat istrinya itu barusaja duduk di pinggir kolam ikan sambil menaburkan makanan pada mereka.

"Jangan ganggu aku!" Tolak Anabella.

El tetap ikut duduk di samping istrinya itu.
"Kau marah?" Tanya El membuat istrinya itu semakin kesal.

"Aku membencimu!" Sahut Anabella ketus.

El kembali berdiri dan melangkah masuk kembali ke mansion, meninggalkan Anabella yang pastinya semakin kesal dan marah pada El karena El tidak merayunya seperti biasanya.

"Semoga kau tidak menyesal jika terjadi hal buruk pada putramu!" Rutuk Anabella kesal pada suaminya.

Tak lama kemudian, El kembali datang dengan membawa segelas coklat  hangat untuk Anabella dan sebuah amplop.

"Minumlah, tenangkan dirimu." Ucap El lalu duduk di samping Anabella dan meletakkan segelas coklat di sampingnya, karena Anabella menolak untuk menerima gelas itu.

El menyodorkan sebuah amplop pada Anabella.

"Buka dan bacalah, aku menyerah. Aku tak bisa lagi menyembunyikan rahasia apapun darimu. Aku sungguh tak bisa hidup jika kau jadi membenciku." Ucap El.

Anabella menatap dengan tatapan tanya lalu meraih amplop itu dan membukanya. Anabella terkejut saat membaca dokumen itu.

"Jadi...apa maksudnya?" Tanya Anabella.

"Gadis itu masih hidup, aku menitipkannya pada keluarga Ginsburg di Jerman." Sahut El.

"Kenapa kau melakukan itu? Jadi siapa yang sebenarnya terbakar di dalam mobil?" Tanya Anabella lagi.

"Tersenyumlah, aku akan menjelaskan semuanya padamu." Pinta El.

Anabella pun menghela napas besar lalu tersenyum dan bahkan mendekat dan memeluk El. El menjadi sangat lega dan memeluk istrinya juga mengecup kepalanya.

"JJ masih saja salah paham tentang masa lalu kita dengan Kizi. JJ masih sangat merasa bersalah karena berpikir bahwa dia telah merebut posisi Kanza dalam keluarga Leventine. JJ pergi dengan sengaja untuk dapat mengembalikan Kanza pada keluarga Leventine. Tapi hal itu justru membuat Kanza merasa bahwa JJ tidak mau bertanggung jawab atas kehamilannya, dan malah memilih pergi meninggalkan keluarga Leventine." Jelas El.

"Jadi kau sedang menjadi Jazz bagi Kanza saat ini? Apa kau tak takut putramu itu akan meremukkan tulangmu?" Tanya Anabella mengingat masa lalu mereka.

El terkekeh mendengar sindiran Anabella padanya.

"Dia tidak murni iblis seperti diriku, dalam diri JJ ada darah malaikat darimu." Sahut El.

"Bagaimana jika JJ ternyata tidak sepertimu yang mencintaiku tanpa sadar?" Tanya Anabella.

Baby ELWhere stories live. Discover now