Baby. 51

19.9K 1.5K 102
                                    

Victor dan Dom kembali ke Rumah Sakit dan mereka terkejut saat melihat JJ dan Kanza sedang berciuman di dalam ruang perawatan Kanza hanya berdua.

Kanza tak melihat kedatangan keduanya karena kedua matanya terpejam menikmati bibir JJ yang meraup bibirnya. JJ yang sempat melihat kedatangan Dom dan Victor, berpura-pura tidak melihat mereka dan ikut memejamkan matanya, menikmati bibir Kanza sekaligus menikmati kemenangannya di hadapan Victor.

Dom menepuk-nepuk pundak Victor dan mengajaknya untuk kembali keluar, tapi Victor menepis tangan Dom.

"Ehem!" Victor sengaja berdehem untuk menyadarkan Kanza dan JJ tentang kehadiran mereka.

Kanza segera mendorong tubuh JJ dan melepaskan bibir mereka, membuat JJ menggeram kesal dengan gangguan yang datang.

"Ternyata kau sudah dipindahkan ke ruangan ini." Ucap Victor tanpa merasa bersalah berjalan mendekati tempat tidur Kanza, dan sengaja tidak peduli dengan JJ yang duduk di tepi tempat tidur itu.

"Hai..." Sahut Kanza tersenyum dengan gugup hingga tak mampu berkata apapun.

"Kemana kakek dan nenek?" Tanya Victor yang kini sudah berdiri tepat di samping JJ dengan tetap tidak peduli padanya.

"Mereka sudah pulang, Oma butuh beristirahat, jadi mereka memintaku menjaganya." Sahut JJ dan membuat suasana ruangan itu mendadak dingin.

Kanza menoleh menatap pada JJ, sedangkan Victor tetap menatap Kanza sambil menghela napas panjang dan besar seolah sedang menjaga emosi hatinya.

"Dasar penipu! Ucapan yang dikatakan pastilah selalu kebohongan!" Ucap Victor menyindir JJ tanpa melihatnya.

"Terserah kau mau percaya atau tidak, aku tak peduli padamu. Memangnya siapa kau di tempat ini? Hanya orang asing yang selalu mencoba mengambil milikku." Sahut JJ sama sinisnya menyindir Victor.

Kanza sedari tadi hanya diam, menoleh kesana dan kesini secara bergantian. Dom hanya menatap jengah pada keduanya dari sofa.

"Aku tak pernah mengambil milikmu. Kau yang selalu membuang hal berharga dari hidupmu." Ucap Victor.

"Dasar pemungut sampah! Senang sekali mengambil semua yang kubuang! Tapi kali ini kau salah! Kanza bukanlah sampah yang kubuang, jadi kau tak berhak untuk mengambilnya! Dasar pemulung!" Sahut JJ.

Keduanya masih saja terus saling berdebat, menyindir dan menghina, berusaha menjatuhkan satu dan lainnya di hadapan Kanza, terus hingga akhirnya datang seorang perawat yang sengaja dipanggil oleh Kanza melalui tombol di dekatnya.

"Maaf, apa ada hal yang bisa saya bantu?" Tanya perawat itu seketika menghentikan perdebatan kosong keduanya.

"Iya suster, bisakah tolong aku panggilkan security untuk membawa kedua pria ini keluar dari ruanganku?" Sahut Kanza dan kini Victor dan JJ menoleh pada Kanza dengan tatapan tak percaya.

"Kanza, kau......" Ucap Victor tak selesai karena bingung

"Kanza, bukan aku kan yang kau maksud?" Tanya JJ juga bingung.

"Ya, kalian berdua. Lebih baik aku memilih Dom daripada salah satu dari kalian! Kekanakan!" Sahut Kanza kesal.

Kini Dom mendapatkan tatapan tajam dan bahkan ingin membunuhnya dari Victor dan juga JJ.

"Astaga! Aku hanya duduk tenang disini sedaritadi, kenapa kalian marah padaku?!" Protes Dom.

"Baiklah nona Kanza, lebih baik saya memanggil petugas keamanan untuk segera kemari." Ucap perawat itu dan hendak melangkah keluar.

"Tunggu! Tak perlu memanggilnya, aku yang akan pergi sebentar lagi." Panggil Victor mencegah perawat itu memanggil security.

"Baiklah, aku akan mengawasimu, jika dalam 15 menit kau tidak juga keluar, maka petugas akan segera membawa kalian semua dengan paksa." Sahut perawat itu dan langsung keluar.

Baby ELWhere stories live. Discover now