Baby. 37

22.7K 1.7K 224
                                    

"JJ...kumohon bangunlah....JJ....." Panggil Kanza lagi.

Namun pria itu tetap tidur tenang, tetap tak ada pergerakan apapun. Kanza mulai sedikit merasa bahwa dirinya memanglah salah datang kesini, karena JJ memang tidak mengharapkannya. Kanza menangis, dia kecewa pada dirinya yang tidak mampu membuat JJ sadar dari tidur tenangnya.

Tanpa semuanya sadari, grafik dan angka-angka pada layar monitor itu terus semakin membaik. Ada pergerakan dalam tubuh JJ yang terbaca semakin membaik pada layar monitor itu, meski belum ada pergerakan fisik apapun yang JJ tunjukkan.

🍼🍼🍼🍼🍼

Kanza terus memanggil JJ, namun tak ada pergerakan sedikitpun dari JJ meskipun Kanza sudah setengah jam berusaha membangunkannya.

"Kanza, bersabarlah...." Ucap Sophia.

"Oma, sepertinya dia memang tidak mengharapkan aku. Lihatlah, dia bahkan tak bergerak sedikitpun." Keluh Kanza dengan kecewa.

"Kanza...." Oma pun tak mampu berkata lagi. Dia juga tak paham mengapa JJ tak kunjung ada pergerakan. Jika memang dia koma karena sangat merindukan Kanza, seharusnya dia bisa ada kemajuan bahkan sadar dari komanya.

Sophia menghela napas panjang saat melihat Kanza hendak melangkah keluar dari ruangan itu.

"Kanza, kau mau kemana?" Tanya Sophia.

"Aku tidak seharusnya disini Oma." Sahut Kanza dan melanjutkan langkahnya menuju ke pintu.

"Kan..za..." Sebuah suara memanggil lemah.

"Tak apa Oma, aku hanya akan kembali ke panti asuhan." Sahut Kanza mengira itu adalah suara Oma.

"Tapi..."

"Kan.za..." suara itu kembali memanggil Kanza menyela suara Oma yang hendak memberitahu Kanza.

Kanza berhenti melangkah dan menoleh, tapi dia kembali kecewa, karena nyatanya JJ masih tetap terpejam matanya. Kanza menghela napas panjang berpikir bahwa dia terlalu lelah hingga berhalusinasi.

"Dia memanggilmu. Dengarlah!" Seru Oma dan langsung menggenggam tangan cucunya itu.

"JJ, bangunlah sekarang! Buka matamu JJ! Apa kau akan membiarkan Kanza pergi lagi?! Bangunlah JJ!" Seru Oma kini bicara pada JJ.

"Oma, sudahlah....kita hanya terlalu lelah." Ucap Kanza masih tak percaya bahwa JJ yang memanggilnya.

"Maaf, jangan membuat keributan disini atau pasien bisa menjadi lebih parah." Tegur perawat yang berjaga di dalam ruangan itu.

Tapi Sophia tak peduli dengan teguran perawat itu dan kembali memanggil JJ bahkan kali ini sampai berteriak.

"JJ! BUKA MATAMU SEKARANG! ATAU KAU AKAN KEHILANGAN KANZA SELAMANYA! OMA TIDAK BISA MENAHANNYA LAGI JJ! CEPAT BUKA MATAMU!" teriak Sophia pada cucunya itu.

El, Anabella dan juga twins kini menerobos masuk ke dalam, tak peduli lagi dengan peraturan rumah sakit ini, yang hanya memperbolehkan dua orang saja yang berada di dalam ruangan itu. Mereka sangat terkejut mendengar teriakan Sophia.

"Mom, ada apa?" Tanya El pada Sophia.

"Kanza, apa yang terjadi?" Tanya Mile.

"Maaf silahkan anda membawa keluar mereka semua, karena pasien sangat membutuhkan istirahat." Tegur perawat tadi sekali lagi.

"Maaf suster, maaf. Kami akan segera keluar." Sahut Anabella paham dengan teguran itu.

Sophia tetap kembali tidak peduli dengan teguran yang kedua kalinya itu.

Baby ELWhere stories live. Discover now