Extra Part. 01

33.5K 1.7K 92
                                    

JJ dan Kanza bergandengan tangan menuju ke penthouse yang telah disediakan oleh El dan Anabella di hotel yang sama dengan acara pernikahan mereka.

JJ dan Kanza tak hentinya saling mencuri pandang dan tersenyum sendiri sepanjang perjalanan menuju ke penthouse, mulai dari lorong hotel bahkan di dalam lift, namun tak ada satu katapun yang terucap dari bibir mereka.

JJ menutup pintu penthouse dan segera menarik pinggang Kanza dan mengurung gadis itu di antara tembok dan tubuhnya. JJ menatap mendalam pada istrinya yang masih sangat muda itu dengan tatapan penuh cinta. Tangan JJ yang lainnya membelai lembut rahang Kanza, membuat Kanza hanya mendongak ke atas menatap laki-laki yang sudah menjadi suaminya, dengan tatapan gugup dan detak jantung yang sangat cepat.

JJ semakin menunduk, mendekatkan wajahnya pada wajah Kanza, hidungnya mulai mengusap lembut hidung Kanza dan membuat gadis itu memejamkan matanya dan tersenyum menikmati sentuhan suaminya di pinggang belakang, tengkuk bahkan pucuk hidungnya.

"Aku sangat merindukanmu Kanza." Bisik JJ mengalirkan sengatan ke dalam hormon wanita Kanza, terlebih saat bibir JJ mulai menghisap bibir Kanza lembut.

Keduanya sungguh saling merindukan dan semakin hanyut dalam ciuman penuh kerinduan itu, tapi Kanza sedikit mendorong JJ saat laki-laki itu mulai turun ke rahang Kanza.

"Aku butuh membersihkan diri JJ, gaun dan make up ini sudah 18 jam menempel pada diriku." Bisik Kanza saat JJ melepaskan bibirnya namun tetap tidak menjauhkan wajah mereka.

"Aku akan merasa sangat terhormat jika kau ijinkan aku membersihkan dirimu." Sahut JJ dengan senyuman menggoda.

Kanza menggelengkan kepalanya dan tersenyum serta menangkup wajah JJ.

"Tidak perlu. Aku butuh waktu untuk sendiri, sesaat saja." Ucap Kanza memohon.

"Kau sudah sendiri beberapa hari ini, benarkah kau masih membutuhkannya?" Tanya JJ masih tidak rela melepaskan Kanza.

"JJ, kurasa semua pengantin wanita selalu membutuhkan waktu sesaat untuk menyendiri sebelum menghabiskan malam pengantin bersama suami mereka." Sahut Kanza.

"Apa kau gugup dengan malam pengantin kita?" Tanya JJ dengan senyuman penuh arti menggoda.

"Apa sangat terlihat di matamu?" Kanza balik bertanya dengan menunduk malu.

JJ pun semakin gemas melihat pengantin nya tersipu malu dan gugup menghadapi malam pengantin mereka, padahal ini bukan pertama kali mereka melakukannya.

"Baiklah, jangan terlalu lama, atau aku akan menerobos masuk ke dalam, tak peduli apapun yang sedang kau lakukan di kamar mandi." Sahut JJ lalu melepaskan tubuh Kanza dan berjalan menuju ke balkon.

Kanza segera berjalan cepat masuk ke dalam kamar pengantin mereka dan segera menuju ke kamar mandi lalu menguncinya dari dalam.

Kanza menatap pada cermin, jantungnya sungguh berdetak sangat kencang, seakan dia masih gadis perawan di malam pertama pernikahannya.

"Astaga! Apa yang harus kulakukan?" Tanya Kanza pada pantulan dirinya di cermin.

Kanza mulai mencium aroma di ketiaknya sendiri, lalu melepaskan perhiasan rambutnya dan mencium aroma rambutnya juga. Kanza melepaskan gaunnya dan menggantungnya rapi di dekat wastafel. Kanza mulai menatap ke arah kewanitaannya.

"Astaga! Aku lupa tidak merawatnya beberapa hari ini, aku terlalu sibuk bersedih hingga lupa menyiapkan bagian yang terpenting ini. Ck! Apa yang harus kulakukan sekarang?" Rutuk Kanza pada dirinya sendiri.

Kanza teringat akan percintaan dahsyat mereka kala itu, saat JJ membuatnya mengalami squirt dengan bermain di area kewanitaannya menggunakan lidah dan bibirnya.

Baby ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang