Baby. 36

22.5K 1.7K 167
                                    

"Aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk terhadapmu Vic." Sahut Kanza.

"Tapi Kanza, kalau kau bisa berpikir takut terjadi sesuatu denganku, lalu bagaimana dengan dirimu sendiri?" Ucap Victor lagi.

Kanza hanya menghela napas, dia teringat dengan apa yang terjadi pada Zafran malam itu. Saat ini mungkin JJ sedang koma, tapi saat JJ sadar nanti dan melihat dirinya bersama dengan Victor, sudah bisa dipastikan Victor akan mengalami hal yang sama dengan Zafran waktu itu, mungkin juga bisa lebih parah.

🍼🍼🍼🍼🍼

"Kalau kau tidak bisa percaya pada mereka, maka percayalah padaku Vic. Aku pasti baik-baik saja." Ucap Kanza dan tetap melanjutkan berkemas.

"Kumohon kabari aku setiap waktu, aku pasti akan menjadi gila karena mencemaskan kalian jika tak ada kabar darimu." Pinta Victor.

Kanza menutup kopernya dan duduk di tepi tempat tidur di samping Victor.

"Terima kasih sudah menjagaku dan anakku dengan sangat baik selama disini." Ucap Kanza.

Victor meraih tangan Kanza dan menggenggamnya di pangkuannya.
"Aku sungguh berharap kau bisa tetap disini, rumah ini pasti akan kembali sepi saat kau sudah pergi nanti. Aku juga akan kembali kesepian setiap harinya." Sahut Victor.

"Aku juga senang tinggal disini, aku benar-benar merasa memiliki keluarga dan juga sangat disayangi dan diperhatikan." Ucap Kanza.

"Kembalilah kesini saat semuanya sudah selesai disana." Pinta Victor.

"Kita lihat saja nanti, lagipula biaya kemari juga sangat mahal Vic, tidak mudah bagiku untuk bisa kemari lagi." Sahut Kanza.

"Aku yang akan membiayai perjalananmu kemari." Ucap Victor.

"kau ini.....bekerjalah yang rajin, tabunglah uangmu untuk menikah dengan Mary." Sahut Kanza.

"Aku mencintaimu Kanza. Aku hanya merasakannya padamu, tidak sekalipun aku pernah merasakan ini pada Mary." Ucap Victor dan Kanza terkejut menatap Victor sekaligus membeku mendengar pernyataan Victor.

Victor semakin tak tahan melihat Kanza tanpa menciumnya. Bibir Victor mendekati bibir Kanza. Kanza hanya diam menatapnya karena masih sangat terkejut.

"Kanza, apa kau...su...dah....." Sebuah suara dari arah pintu mengejutkan keduanya dan membuat Victor menjauh serta menggeram kesal karena bibirnya hanya berjarak satu centi lagi dengan bibir Kanza.

"Maaf Mrs.Ginsburg, iya aku sudah selesai berkemas." ucap Kanza segera berdiri dan dengan dibantu oleh Victor mereka akhirnya keluar dari kamar itu.

"Mr. Ginsburg, terima kasih sudah mau menampung dan menjagaku dengan baik disini. Terima kasih sudah menganggapku sebagai anakmu. Aku pasti akan merindukanmu." Ucap Kanza berpamitan lalu memeluk Mr. Ginsburg.

"Berhati-hatilah Kanza. Ingatlah, kau selalu diterima di rumah ini kapanpun kau ingin kembali kemari." Sahut Mr. Ginsburg.

Kanza juga berpamitan dan memeluk Mrs.Ginsburg juga Hector.

"Terima kasih sudah menjadi kakak yang sangat baik bagiku dan menyayangi anakku. Aku tak akan pernah melupakanmu. Terima kasih." Pamit Kanza pada Victor, sekaligus memberi jawaban atas pernyataan cinta Victor.

Kanza pada akhirnya juga memeluk Victor meski tak mendapat balasan dari Victor. Kanza melangkah hendak masuk ke dalam mobil bersama Sophia.

"Tunggu!" Seru Victor lalu melangkah menghampiri Kanza.

"Tolong hubungi aku kapanpun. Kumohon, selalu berikan aku kabar kalian." Pinta Victor dan Kanza mengangguk tersenyum, lalu Victor memeluknya dan mengecup puncak kepala Kanza dengan sangat mendalam.

Baby ELWhere stories live. Discover now