Baby. 20

30.9K 1.7K 197
                                    

Kanza terbangun pagi ini dengan sebuah rasa yang dia sendiri tidak memahaminya. Kanza menatap JJ dan kembali gairah itu menguasai dirinya, apalagi tubuh polos keduanya dalam satu selimut yang sama, semakin membuat Kanza ingin menggeliat dan menggesekkan kulitnya pada kulit JJ.

Kanza sedikit ragu, namun saat dirasanya milik JJ itu berkedut tepat di depan intinya, tangan Kanza pun mulai menyelip ke bawah dan memegang batang kokoh itu.

Rasa hangat tangan Kanza semakin membuatnya mengeras dan membesar, Kanza melepaskannya karena takut JJ akan marah padanya yang sudah mengganggu istirahatnya.

"Sudah kukatakan, dia hanya menggeliat menikmati sentuhan mu. Tak perlu takut pada pergerakannya." Bisik JJ sambil mengecup kepala Kanza.

"Eh.maaf..maaf aku membangunkanmu." Sahut Kanza menunduk malu.

"Aku senang caramu membangunkanku pagi ini." Ucap JJ dan mengangkat dagu Kanza lalu mencium bibirnya.

Mereka terus saling mencium, melahap, menghisap dan melumat bibir pasangannya. Ciuman yang kembali menghadirkan gairah panas dalam diri keduanya, semakin membawa mereka menuju kegiatan percintaan.

Tangan JJ kembali menikmati kenyalnya dada Kanza. Bibirnya tak mau kalah, dan ikut menjilat bahkan mengulum dan menghisapnya kuat, memberi sedikit gigitan gigitan pada pucuknya.

Aaaacccchhhhh.....

Seru Kanza terkejut dengan gigitan JJ barusan, namun tersenyum saat JJ mendongak pada wajahnya, membuat JJ kembali melakukan hisapan kuat dengan gigitan kecil lagi pada pucuknya. Kanza semakin tak terkendali gairahnya. Dia mengangkat panggulnya sengaja menggesekkannya naik turun di batang JJ.

JJ naik ke atas, kembali mencium bibir Kanza, menuju ke rahangnya semakin merasuk ke ceruk leher Kanza dan menjilat telinga Kanza.

"Aku ingin menikmati intimu, apa kau siap?" Bisik JJ semakin Kanza menggelinjang dengan bisikan mesum JJ barusan.

"Biarkan aku membawa kita pada level kenikmatan yang lebih lagi." Pinta JJ berbisik sambil terus menjilati telinga Kanza dan tangan yang meremas, serta memelintir puncuk dada Kanza.

Kanza yang dipenuhi gairah pagi ini pun, segera mendorong tubuh JJ sedikt menjauh darinya.

"Bagaimana rasa kenikmatan di level lebih lagi itu?" Tanya Kanza.

"Ijinkan aku, maka kau akan bisa merasakannya." Sahut JJ dengan tersenyum.

"Kau tak jijik?" Tanya Kanza dan JJ segera mencium bibir Kanza itu karena gemas dengan kepolosannya.

JJ tak lagi meminta ijin pada Kanza, dia melanjutkan gairahnya terhadap tubuh Kanza. Di awal permulaan, JJ menggunakan tangannya untuk menelusuri tubuh Kanza hingga sampai di depan inti Kanza. Bibir yang masih melumat bibir Kanza itu seolah mengalihkan Kanza dari segala pertanyaan polosnya, sehingga jari-jari JJ kini bahkan sudah membelai lembut dan berputar di depan inti Kanza.

Eeuuughhhh.....aaahhhhhhh.....
Ssshhhhhh.....uuuuuhhhhhh.....

Kanza terus melenguh dalam hisapan bibir JJ karena permainan tangan JJ pada gadis intinya. Tanpa menghentikan tangannya bermain di inti Kanza, kini wajah JJ sudah semakin menelusuri turun ke tubuh bawah Kanza.

JJ membuka kedua paha Kanza lebih lebar lagi, menatap inti gadis itu yang berwarna merah pink dengan rambut yang rapi. JJ tersenyum menatap ke wajah gadisnya yang kini juga sedang menatapnya ke bawah.

"Kau terbiasa merapikan rambut pubismu?" Tanya JJ. Kanza hanya mengangguk sambil tersenyum canggung.

JJ pun tersenyum bangga karena aroma inti Kanza juga sangat terjaga, semakin membuatnya bangga pada gadis di hadapannya. JJ mulai memainkan inti Kanza dengan pucuk hidungnya yang berputar di sekitar area klitorisnya.

Baby ELWhere stories live. Discover now