Baby. 06

30.1K 2.1K 245
                                    

"Ada hubungan apa mamaku dengan keluarganya? Mengapa aku harus menemukan keluarga ini jika ingin mendapatkan kebahagiaan? Beberapa bulan ini saja aku selalu di bully olehnya dan selalu sial, bahkan hari ini saja aku sudah sangat direndahkan olehnya dan dibuat menangis! Bagaimana jika dia bertanya siapa mamaku? Aku sendiri tidak tahu wajah dan nama mamaku, hanya surat dan sebuah cincin saja, apa mereka akan percaya? Atau aku justru akan masuk penjara karena dituduh melakukan pencurian atas cincin itu?"
Pikiran Kanza terus melayang dengan rumitnya sambil menatap ke arah JJ.

"Astaga! Dia kembali bisu, Gangguan penyakit apa sebenarnya yang ada di dirinya?!" Omel JJ tanpa didengarkan oleh Kanza yang sedang sibuk dengan pikirannya yang rumit.

🍼🍼🍼🍼

JJ melangkah hendak keluar dari kamar Kanza, karena dia tidak mau semakin kesal dengan membisunya Kanza.

"Mau kemana?" Tanya Kanza.

"Pulang." Sahut JJ dan saat tangannya sudah memegang pegangan pintu, Kanza mencekalnya.

"Jangan sekarang! Aku bisa terkena masalah, karena penjaga asrama pasti sudah selesai patroli saat ini dan kembali ke pos nya." Ucap Kanza.

"Kau ini memang gadis aneh! Tadi aku dilarang masuk! Sekarang aku juga dilarang keluar! Dasar bodoh! Kalau kau tidak ikut mengantarku turun, dia tidak akan tahu aku dari kamarmu, apa kau lupa kalau aku ini seorang Leventine?!" Sahut JJ sombong.

"Kau yang bodoh! Ada CCTV  di seluruh asrama ini! Dia pasti memeriksa kau barusaja keluar dari kamar siapa!" Ucap Kanza.

"Hei! Aku ini seorang Leventine! Tenanglah! Tidak akan ada masalah!" Sahut JJ semakin sombong.

Kanza akhirnya mengalah dan membiarkan JJ keluar dari kamarnya. Kanza menunggu dengan cemas, tapi hanya butuh beberapa menit dan mobil JJ sudah berhasil meninggalkan asrama itu tanpa keributan apapun.

"Hebat juga dia bisa melewati penjaga asrama ini dengan sangat mudah." Puji Kanza melihat dari jendela mobil JJ yang melaju pergi.

🍼🍼🍼🍼

Saat selesai makan malam bersama keluarganya, JJ sengaja mengajak Josh untuk pergi keluar hanya berdua. Mereka kini ada di dalam mobil JJ yang terparkir di depan cafe milik JJ.

"Jadi dia itu gadis dari panti asuhan? Aku jadi penasaran kenapa orang tuanya sampai membuangnya sejak bayi?" Komentar JJ saat Josh memberinya informasi tentang Kanza.

JJ bermaksud meminta Josh untuk menyelidiki latar belakang Kanza, namun karena El sudah pernah memintanya pada Josh, jadi JJ tidak perlu menunggu lagi.

"Menurutmu apa dia punya sebuah cacat di tubuhnya? Sehingga orang tuanya membuangnya? Atau dia itu anak hasil pemerkosaan?" Tanya JJ lagi sambil terus berpikir.

"Saya tidak tahu Tuan Muda, pihak panti asuhan itu juga tidak mengetahui siapa orang tua nona Kanza." Sahut Josh.

"Apa kau melihat ada yang aneh dengan gadis itu Josh?" Tanya JJ.

"Bukankah dia selalu bertingkah aneh setiap kali berada di mansion Leventine, Tuan Muda?" Sahut Josh dan membuat JJ segera menoleh dan menatapnya tajam.

"Apa kau sedang menyindirku?!" Tanya JJ tersinggung

"Tidak Tuan Muda, saya hanya mengatakan sesuai kenyataan yang selalu terjadi saat Nona Kanza berada di mansion." Sahut Josh menahan kuat rasa geli di hatinya.

"Ya, mungkin dia ada gangguan saraf otak sejak lahir, sehingga dia dibuang oleh orang tuanya karena orang tuanya takut dia akan tumbuh menjadi gadis yang gila atau cacat mental." Ucap JJ.

Baby ELWhere stories live. Discover now