Baby. 47

18.9K 1.6K 100
                                    

JJ keluar dari ruangan Kanza dengan wajah lesu. Pendengarannya salah, Kanza memang belum sadarkan diri.

"JJ, bagaimana? Apa Kanza benar sudah sadar?" Tanya Anabella saat melihat JJ keluar dari ruangan Kanza.

"Belum, JJ salah dengar ma." Sahut JJ lemas.

"Ya sudah, bersabar saja ya, mungkin kau terlalu merindukan Kanza, jadi selalu mendengar suaranya di telingamu." Hibur Anabella.

JJ pun kembali duduk, tepat saat Andres dan Nella datang kembali ke rumah sakit.

"Victor, kenapa ramai sekali disini?! Kau tidak mengijinkan siapapun masuk ke dalam kan?!" Tanya Andres sangat terlihat tidak senang dengan kehadiran keluarga Leventine disana.

"Tidak tuan, mereka barusaja datang membawakan sarapan dan pakaian ganti untuk tuan muda." Sahut Victor.

"Uncle Andres, Kanza memang cucumu, tapi jika bukan kami yang menemukannya dan memberitahumu, maka kau tidak akan pernah tahu tentang keberadaannya! Setidaknya kau tahu cara berterima kasih pada kami! Biarkan JJ bebas melihat Kanza kapanpun!"ucap El sungguh tak tahan lagi dengan sikap Andres.

"Apa yang akan kau lakukan pada cucuku sekarang?! Apa kau belum puas membuat putri kami hidup sangat mengenaskan bahkan sampai di akhir hidupnya, dia harus berakhir dengan sangat menyedihkan! Kau ingin menghancurkan cucu kami juga sama seperti kau menghancurkan putri kami?!" Sahut Andres.

"Kenapa kau tidak bisa melihat dan menerima kebenaran yang sesungguhnya terjadi?! Bukankah kalian sendiri yang mengusir dan tidak menerima Kizi dengan kehamilannya?! Kita akan lihat bersama, bagaimana reaksi Kanza  saat dia sadar nanti dan mengetahui bahwa kakek dan neneknya lah yang telah menolak kehadirannya sejak dia dalam kandungan!" Ucap El menantang Andres.

"Kau...!!! Beraninya kau mengancamku!" Seru Andres dengan emosi.

"Aku tidak akan bersikap keras padamu uncle, jika kau juga tidak bersikap keras terhadap putraku! Asal kau tahu saja, jika aku tahu bahwa putraku sama menderitanya seperti ini, lebih baik aku biarkan saja Kanza meninggal kekurangan darah! Aku menyesal telah memberitahu kalian tentang keberadaan Kanza!" Seru El tak kalah dengan Andres.

"Kau..!!!!!" Geram Andres namun tak bisa berbuat apapun. Bagaimanapun keluarga Leventine lah yang menemukan Kanza bagi mereka.

"Lalu apa maumu?!" Seru Andres.

"Biarkan JJ bebas melihat kondisi Kanza! Mereka sudah saling mencintai bahkan sedang merencanakan pernikahan mereka, sebelum kalian mengetahui keberadaan Kanza! JJ lah yang pertama kali menemukan identitas Kanza!" Sahut El.

Andres menatap El dengan tajam, terlihat sangat geram dan sedang menahan emosinya supaya tidak meledak pada El.

"Ingat Uncle, aku sangat mampu melakukan apapun demi putraku! Aku hanya mengingat pesan mommy saja untuk tetap menghargaimu sebagai suami dari bibi Nella, tapi jika kau dan bibi Nella justru membuat putraku dan juga istriku sedih, maka aku tak akan lagi memandang kalian sebagai paman dan juga bibiku!" Ucap El lagi lebih keras pada Andres.

"Hentikan El! Apa yang kau lakukan?! Mereka ini paman dan bibimu! Tidak pantas kau bicara seperti itu pada mereka!" Seru Sophia yang ternyata datang menyusul ke rumah sakit.

"Dom! Apa kau membawa yang aku suruh semalam?!" Tanya Sophia pada Dom.

Dom pun maju dan menyerahkan sebuah kertas yang dia keluarkan dari kantong jaketnya.

"Andres, Tidak bisakah kita melupakan masa lalu? Kau bacalah surat Kizi ini! Ini adalah surat dari Kizi yang dititipkan bersama dengan bayi Kanza pada panti asuhan. Kizi sendiri yang meminta Kanza untuk mencari Leventine dan mendapatkan kebahagiaannya!" Ucap Sophia menyerahkan surat Kizi pada Andres.

Baby ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang