Baby. 07

30.6K 2K 166
                                    

JJ menatap Kanza yang tetap tertidur pulas setelah diletakkan di tempat tidur.

"Aku tidak percaya kalau kau tidak punya tujuan apapun terhadap keluargaku. Selama ini tak pernah ada yang bertahan berada di dekat keluargaku saat sudah berhadapan denganku. Apalagi kau sangat jelas selalu takut padaku, kenapa kau belum menjauh juga dari keluargaku? Apa kau ini seorang mata-mata mafia yang terlatih profesional untuk menghancurkan keluarga Leventine?" Batin JJ yang berdiri di samping tempat tidur Kanza.

Kanza menggeliatkan tubuhnya di atas tempat tidur, dalam keadaan tidak sadar gadis itu mengusap-usap perutnya sendiri sehingga blouse yang dia pakai terangkat ke atas dan menunjukkan halus kulit dan perutnya yang rata dengan lekukan pinggang yang sangat sexy.

"Sial! Apa yang dia lakukan?! Dia pasti hanya pura-pura tertidur dan sengaja menggodaku! dia pasti sudah merencanakan untuk menjebakku. Sebaiknya aku segera pergi dari sini." Batin JJ lalu segera meninggalkan kamar Kanza setelah menguncinya lagi dari luar.

"Terima kasih Ms.Elly." ucap JJ saat mengembalikan kunci cadangan Kanza pada penjaga asrama, lalu segera pergi dari asrama itu.

🍼🍼🍼🍼

JJ tiba kembali di mansion lewat tengah malam.

"Papa belum tidur?" Sapa JJ saat melihat El sedang membuat minuman hangat di dapur.

"JJ, kau baru pulang? Darimana?" Sahut El bertanya pada JJ.

"Aku sedaritadi di cafe, sesekali harus melihat keadaan cafe sampai jam tutup." Ucap JJ menutupi bagian mengantarkan Kanza.

"Papa, apakah ada proyek yang sedang papa usahakan?" Tanya JJ.

"Ada apa? Kau mau coba pegang proyek jika ada yang baru?" Tanya El

"Tidak, belum waktunya. Aku hanya curiga dengan gadis bernama Kanza. Aku merasa kemungkinan besar dia adalah mata-mata mafia profesional yang dikirim oleh pesaing bisnis papa untuk mencari kelemahan papa." Sahut JJ, membuat El terkekeh geli mendengarnya.

"JJ, kau jangan terlalu keras pada gadis itu, meski papa sudah tua, tapi insting papa masih kuat. Dia gadis yang baik, JJ." Ucap El.

"Dalam keluarga ini harus ada satu yang berakal sehat dalam melihat siapa sebenarnya gadis itu, karena baru kali ini ada seorang gadis yang tidak trauma berhadapan denganku, dia pasti sudah sangat terlatih." Sahut JJ.

"Bagaimana kalau kita melihatnya dari sisi berbeda? Mungkin Tuhan mengirimnya untuk menjadi jodohmu?" Goda El sambil menyodorkan segelas coklat hangat untuk JJ.

"Papa.." geram JJ, dan El hanya tersenyum lebar sambil menikmati coklatnya.

"JJ, kalau kau memang penasaran siapa sebenarnya Kanza itu, mengapa kau tidak mendekatinya dengan cara baik-baik? Menjadikannya teman mungkin bisa membuatmu mendapatkan informasi lebih tentang dirinya. Dia itu hanya seorang gadis, meski dia mata-mata profesional sekalipun, dia tetaplah seorang gadis. Seorang gadis akan mudah jatuh cinta pada pria yang selalu baik di dekatnya." Ucap El.

"Ehm....papa benar, mendekatinya dan membuatnya jatuh cinta padaku, pasti akan membuatnya berkhianat pada kelompoknya dan tidak jadi mengawasi keluarga ini lagi. Papa benar-benar cerdas!" Sahut JJ memuji El.

"Ya kalau dia memang mata-mata mafia, dan kau tidak jatuh cinta juga padanya, mungkin kau bisa menang." Nasehat El.

"Tidak, aku tidak akan jatuh cinta padanya, papa. Di dalam otakku dia itu gadis mencurigakan yang harus disingkirkan jauh dari keluarga kita." Sahut JJ.

"Ya sudahlah, semoga Tuhan melindungi kita semua. Sudah hampir pagi, papa harus segera kembali ke kamar sebelum mama bangun dan menyadari papa tidak ada di kamar. Kau pasti tidak mau merasakan apa akibatnya jika mama bangun tanpa papa yang memeluknya." Ucap El lalu berjalan membawa gelas coklat itu ke kamarnya.

Baby ELWhere stories live. Discover now