Baby. 24

21K 1.6K 146
                                    

"Lalu bagaimana dia bisa memiliki kartu yang dipegangnya itu?! Dimana kartu aksesmu yang satu lagi?!" Tanya JJ menyelidik.

"Kartuku dipinjam oleh Mile, saat itu mereka datang kemari dan..."

"Pembohong!" Sela JJ sebelum penjelasan Kanza selesai

🍼🍼🍼🍼🍼

"Aku tidak bohong! Entah darimana dia bisa mendapatkan kartu akses untuk lift kemari!" Sahut Kanza.

"Tidak kusangka kau ternyata sama dengan mamamu!" Ucap JJ penuh amarah.

"Mamaku? Apa maksudmu? Ada apa dengan mamaku? Mengapa kau berkata aku sama dengan mamaku? Siapa mamaku?" Kanza langsung memburu JJ dengan banyak pertanyaan.

"Ya! kau ternyata sama dengan mamamu!  dengan mudahnya mencari pria lain demi memuaskan dirimu sendiri tanpa peduli dengan perasaan orang lain! Dasar wanita murahan!" Sahut JJ

PLAAK!!!
Kanza langsung menampar pipi JJ dengan penuh amarah.

"Kauuu?!!!" JJ menggeram semakin penuh emosi pada Kanza.

"Aku memang tak mengenal siapa mamaku! Tapi kau tak berhak untuk mengatakan bahwa dirinya adalah wanita murahan!" Sahut Kanza juga penuh emosi bahkan airmatanya kini sudah mengalir di pipi.

"Silahkan puaskan dirimu dengan kekasihmu yang baru! Aku sudah tidak peduli lagi denganmu dan segala tentangmu!" Ucap JJ lalu menghadap pada Zafran.

"Kekasihmu ini barusaja menciumku dan bahkan hampir melakukan seks denganku! Jika aku jadi kau, sebaiknya kau cari gadis lain yang lebih terhormat." Ucap JJ lalu melangkah pergi meninggalkan apartment itu.

Kanza masih berdiri dengan napas memburu, tangisnya semakin deras mendengar ucapan JJ pada Zafran barusan.

"Kanza.." panggil Zafran.

"Pergi! Pergi dari hadapanku! PERGI!!!! AKU BENCI DENGAN DIRIMU!!!!" usir Kanza bahkan sampai berteriak pada Zafran.

Kanza lalu berlari untuk menyusul JJ, saat keluar dari lift, dia melihat JJ hendak masuk ke mobilnya, Kanza ingin berteriak memanggilnya, tapi dia urungkan.

"Jangan mengejarnya, kau hanya akan semakin mempermalukan dirinya jika berdebat di tempat umum." Otaknya memberinya peringatan.

"Ya, aku tak boleh berdebat dengannya di tempat ramai. Dia akan semakin merasa dipermalukan dan semakin membenciku. Lebih baik aku menyusulnya dengan mobil pengawalnya." Batin Kanza lalu bersikap tenang dan berjalan biasa melewati lobby apartment dan segera memanggil pengawal EviL yang berjaga disana.

"Tolong bantu aku mengejar JJ. Apa kau tahu dia pergi ke arah mana? Aku harus segera menyusulnya." Pinta Kanza. Pengawal itupun segera mengambil mobil dan mengantarkan Kanza menyusul mobil JJ.

Sayang sekali mobil sport itu sudah jauh melaju dan menghilang dari pandangan pengawal EviL yang mengantar Kanza.

"Nona, sepertinya kita sudah kehilangan jejak tuan muda, bagaimana jika kita menunggunya di apartment atau di mansion?" Ucap pengawal itu.

"Tidak, apa kau bisa menolongku menghubungi Abdul? Mungkin dia tahu kemana biasa nya JJ pergi saat sedang marah." Sahut Kanza, lalu pengawal itupun menghubungi Abdul, asisten sekaligus driver pribadi JJ, sama seperti Josh bagi El.

"Nona, Abdul juga tidak mengetahui kemana tuan muda pergi saat sedang kesal, karena tuan muda selalu memilih pergi seorang diri tanpa Abdul saat tuan muda sedang kesal atau marah." Ucap pengawal itu setelah menghubungi Abdul.

Baby ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang