Baby. 44

18.7K 1.4K 52
                                    

Kondisi Kanza ternyata semakin gawat, dia harus kehilangan bayi dalam perutnya dan juga banyak darah, stok persediaan darah type golongan darah Kanza sangat tidak mudah ditemukan. Keluarga Leventine harus segera menemukan orang dengan golongan darah yang sama dengan Kanza dalam waktu dua jam, atau mereka juga akan kehilangan Kanza menyusul bayinya.

El sudah mengerahkan banyak pengumuman, bahkan El bersedia membayar sangat mahal berapapun yang diminta, jika memang mereka bisa mendonorkan darah bagi Kanza.

Sudah beberapa orang yang mulai berdatangan ke rumah sakit, namun semuanya tidak memenuhi persyaratan sebagai pendonor yang layak secara peraturan rumah sakit. Waktu terus berjalan, semua terasa semakin menggila terlebih lagi bagi JJ. El bahkan menghubungi beberapa koleganya di negara tetangga Indonesia, untuk dapat membantu mencarikan pendonor bagi Kanza.

"El, mungkin ini waktunya. Kita harus memberi kabar pada uncle Andres dan bibi Nella." Bisik Sophia saat semua mulai terlihat frustasi.

El terlihat berpikir sejenak dengan menatap Sophia, lalu akhirnya mengangguk.

"Semoga salah satu dari mereka cocok dengan golongan darah Kanza dan dapat menolong Kanza. Hanya mereka yang bisa kita harapkan sekarang." Sahut El

"Mommy tahu betul, bibi Nella memiliki golongan darah yang sama dengan Kanza, karena dulu dia juga mengalami masalah yang sama dengan Kanza sebelum melahirkan Kizi, tapi masalahnya bibi Nella dalam keadaan yang tidak stabil jiwanya, tapi sebaiknya tetap kita coba." Ucap Sophia dan El pun menganggukkan kepalanya, lalu keduanya pergi dari rumah sakit dengan alasan untuk mencari pendonor bagi Kanza.

Anabella terus mendampingi JJ ditemani oleh Melly, Jazz dan Dom.

"Kak, minumlah." Ucap Dom menyodorkan sebotol air mineral pada JJ.

"Thank you Dom." Sahut JJ menerima botol itu lalu meminumnya sedikit.

"Aku ingin sekali menolongnya Dom, aku benar-benar tidak mau kehilangan dirinya lagi Dom." Ucap JJ dengan airmata yang sudah tak ingin dia sembunyikan lagi.

Biarlah orang lain mengatakan dia cengeng atau pria lemah karena dia menangis, tapi saat ini JJ memang benar-benar sangat lemah dan juga merasa sangat tidak berguna.

"Andaikan aku tidak memanggilnya tadi, andaikan aku yang berjalan mendatanginya, pasti semua ini tidak akan terjadi Dom. Aku selalu mencelakainya Dom.. aku... aku... selalu... tidak bisa menjaganya dengan baik Dom. Aku benar-benar tidak berguna! Sejak aku datang, hidupnya tidak pernah bahagia Dom! Aku selalu merebut kebahagiaannya Dom! Aku tidak akan bisa termaafkan Dom!" Keluh JJ disertai airmata yang terus deras mengalir di pipinya.

"Sekarang bukan saatnya kau menjadi lemah seperti ini kak, Kanza sangat membutuhkan kekuatan dan dukunganmu kak." Ucap Dom mencoba memberi dukungan pada JJ.

JJ hanya menunduk dan terus menyesali kondisi Kanza yang disebabkan olehnya. Sekali lagi JJ sangat merasa bersalah terhadap Kanza.

🍼🍼🍼🍼

"Hai Andres, maaf aku datang mendadak." Sapa Sophia saat melihat suami dari saudara sepupunya itu membukakan pintu rumah.

"Uncle Andres." Sapa El.

"Hai Sophia, bagaimana kabarmu? Apa yang membawamu datang ke rumahku dengan bajingan ini?!" Sahut Andres masih sangat membenci El.

El hanya menghela napas panjang, tak ingin berdebat dengan pria tua itu.

"Aku harus bertemu Nella, ini sangat penting." Ucap Sophia.

"Hal penting apa itu?" Tanya Andres.

Baby ELWhere stories live. Discover now