Baby. 08

28.1K 2K 173
                                    

Akhirnya Kanza tetap ikut JJ makan siang, tapi tidak berdua karena Mile tidak tega membiarkan Kanza hanya berdua dengan kakaknya itu di tempat umum, bisa-bisa Kanza akan sangat dipermalukan oleh kakaknya.

"Andai saja kau bukan salah satu dewan yayasan kampus, aku pasti tidak mau mengikutimu!" Batin Kanza kesal.

Ya, Mile akhirnya mengatakan bahwa JJ punya kuasa untuk membatalkan beasiswa Kanza kapanpun dia mau, dan membuat Kanza akhirnya tidak bisa berbuat apapun selain menurut pada JJ.

"Hei Gadis Bisu! Kau mau makan apa?!" Tanya JJ masih tetap belum bisa bersikap baik pada Kanza.

"Kak! Katanya kau mau meminta maaf pada Kanza! Kenapa kau masih bersikap sama?!" Tegur Mile dan membuat Meli menganggukkan kepala.

"Mile, dia tadi sudah mengatakan kalau dia sudah memaafkan aku, bahkan sebelum aku berkata apapun. Jadi untuk apa lagi aku meminta maaf padanya?" Sahut JJ dengan santai, namun membuat ketiga gadis itu sangat geram dan tidak santai karena dipenuhi rasa kesal bercampur geram dan amarah.

"Ka...kak....ggggrrr.....huuuuh!" Kesal Mile dengan tangan yang sudah mengepal di depan dada.

"Kanza, kau mau makan apa gadis cantik?" Tanya JJ dengan lembut seketika pada Kanza, membuat ketiga gadis itu kini mendelik bingung dengan perubahan drastis dari sikap JJ pada Kanza.

"Kanza....bagaimana kalau aku pesankan menu yang sama denganku?" Tanya JJ lagi.

"Terserahlah!" Sahut Kanza pasrah menghela napas besar. JJ pun tersenyum lebar penuh kemenangan pada kedua adiknya. Mile dan Meli juga akhirnya hanya bisa menghela napas besar.

Mereka berempat akhirnya menikmati makan siang mereka.

"Kanza, aku sudah menyiapkan sebuah apartment di dekat kampus untukmu, pindahlah secepat mungkin." Ucap JJ dan spontan membuat Kanza tersedak kaget mendengarnya. Uhuk.Uhuk.Uhuk.

Mile segera memberikan minuman padanya, JJ masih saja acuh dengan menikmati makanannya sendiri.

"Kenapa? Untuk apa?" Tanya Kanza setelah minum.

"Kenapa? Karena asramamu itu sangat kecil, dan kau akan susah bernapas di dalam sana. Untuk apa? Supaya kau bisa bertumbuh dan berkembang lebih normal lagi. Jelas?" Sahut JJ sungguh tidak mampu diterima ketiga gadis itu.

"Kak, bukannya kau yang merenovasi asrama kampus itu? Kenapa sekarang kau baru berpikir bahwa itu sangat kecil?!" Protes Mile.

"Mile, Kanza sekarang adalah kekasihku, sebagai kekasih dari seorang Tuan Muda Leventine, dia sangat tidak pantas untuk tinggal di asrama kampus, bagaimanapun bagusnya asrama kampus itu!" Sahut JJ.

"A..ap...ap...WHAT?! Kekasihmu?!sejak kapan?!" Protes Kanza bahkan tergagap dan berseru dengan kesal bercampur bingung bercampur speechless.

"Sejak aku menciummu." Sahut JJ santai.

"MENCIUMMU?!!!" kini giliran Mile dan Meli berseru bersamaan ke arah Kanza.

Kanza hanya bisa menjatuhkan keningnya ke meja. Dia sungguh tidak tahu bagaimana harus bersikap dan menjawab si kembar.

"Astaga mamaaaa..., kenapa hidupku justru jadi rumit saat di dekat keluarga Leventine ini???" Batin Kanza menyesal.

"Kanza! Apa benar kau pernah dicium oleh kakakku?" Desak Mile.

"Tidak, ya, eh maksudku tidak, dia mencurinya dariku, dia memaksaku." Sahut Kanza tapi kembali lemah saat tatapan Mile masih mendesaknya untuk menjelaskan.

"Iya, dia pernah menciumku, tapi aku sudah menamparnya karena dia mencuri first kiss ku dengan paksa!" Ucap Kanza lagi dengan raut wajah kecewa, namun tidak untuk si kembar.

Baby ELजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें