Chapter LVI Investasi yang Tidak Terbayarkan

747 67 14
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"Hei Long, Tharn menghilang kemana?"

"Sakit. Aku sudah mengatakannya 'kan"

"Ini sudah beberapa hari. Waktu itu Si Drummer bilang bisa, sekarang tidak ada satupun yang pergi bisa melakukannya 'kan"

Long yang baru saja menginjakkan kaki di gedung kampus dipanggil seperti sebelumnya. Dia selalu ditanyai sahabatnya yang sudah tidak masuk selama beberapa hari. Sang vokalis utama masih memilih jawaban yang sama yaitu;

Sakit

"Melewatkan sekali kesempatan tidak apa-apa 'kan"

"Hei, kalau diisi dengan band lain tidak apa-apa?"

Tae mengatakan dengan nada serius saat orang yang diajak bicara terlihat tidak serius menanggapi ini.

"Kalau begitu, biarkan. Toh masih banyak restoran lain"

"Kenapa kamu malah marah padaku? Aku 'kan cuma bertanya"

Saat kawannya ini menyapa di pagi hari, Long malah berteriak memarahi, sikapnya ini membuat Tae menggarukkan kepala. Tiba-tiba saja dia tersadar, karena suasana hatinya sedang buruk, jadi dia menghela nafas, kemudian melambaikan tangan sambil bicara;

"Maaf. Aku hanya sedang mencemaskan Tharn"

Em, Long memang cemas dengan keadaan Thara. Tapi bukan cemas karena sakit, ini karena dia takut Tharn tidak mampu menoleransi rasa sakitnya seperti yang sudah-sudah.

Meskipun Thara putus cinta dengan banyak sekali orang, tapi dia tidak pernah bertingkah seburuk ini, dia bahkan bolos kuliah beberapa hari berturut-turut. Sebelumnya, jika dia membuat janji, pria itu akan menyingkirkan perasaan di hatinya, meskipun masih memikirkan masalahnya, tapi setelah minum-minum selama dua hari, sikap pria itu akan kembali normal. Tapi kali ini, selain melarikan diri dengan pulang ke rumah, Long sama sekali tidak dapat menghubunginya. Tidak perduli seberapa banyak pesan yang dikirim.

Kontak Long telah diblokir, sampai Tae yang tidak tahan dengan absensi-nya, bertanya apa yang sedang terjadi padanya.

Pemikiran ini membuat Sang Vokalis Utama itu menyimpulkan bahwa hubungannya kali ini berbeda dengan hubungan sebelumnya.

"Begini saja, aku akan mencoba bertanya pada Phi Boy untuk datang menggantikannya. Aku benar-benar mencemaskan Tharn. Hari ini aku akan berusaha mengunjunginya, kamu setuju?"

Saat kawannya merasa cemas sebaiknya untuk tidak berhenti di tengah jalan untuk penampilan band mereka, pada akhirnya kedua orang itu menemukan solusi. Walaupun Tae masih terlihat tidak puas, tapi dia tetap setuju meskipun bicara sikap enggan;

"Em, sepertinya tidak ada jalan selain memilih cari ini. Kalau begitu, berikan salamku padanya untuk cepat sembuh. Tanpa dia, rasanya seperti kehilangan sesuatu di dalam band"

Setelah Long memberikan janjinya, kawan satu bandnya itu berkata demikian,setelah itu segera saja Tae berjalan ke sisi lain,dan menghilang dari pandangannya. Setelah tidak di dilihat siapapun, Long hanya tersenyum sambil bergumam;

"Tanpa dia, rasanya seperti kehilangan sesuatu... Aku yang seharusnya mengatakan begitu!"

Setelah menggerutu, Long meraih ponsel dan mencoba menelpon seniornya yang sudah menapaki karir di dunia musik untuk menggantikan Tharn. Setelah setuju akan bermain malam ini, dia kemudian menelepon nomer yang dikenal

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang