Chapter LVII Menghancurkan Topeng

802 61 16
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Jika ditanya kenapa Type sampai memutuskan untuk berbuat sejauh ini, bahkan mengacau pelaku sampai mengakui tindakannya sendiri. Sebaiknya, kembali lagi ke hari saat Type bertemu dengan Tar setelah pulang sekolah, pada hari dimana anak itu mengucapkan kalimat...

"Aku... Akan membuatmu putus dengan Phi Tharn"

Ucapan itu membuat Type marah sampai darahnya naik di kepala. Tangannya yang mengepal dengan erat memperlihatkan otot yang terlihat di punggung tangan. Dia sudah maju, berniat untuk menampar kepala anak yang berani melawannya, memperlihatkan aura gelap di sekujur tubuhnya. Namun Techno sudah maju untuk menengahi, mencengkram bahu sahabatnya dan berusaha untuk menenangkannya;

"Tenang dulu Type, siapapun bisa melihat kita sedang mengintimidasi anak ini"

Meskipun Sahabatnya sudah berkata demikian, tapi Type sama sekali terlihat tidak tenang. Malah sebaliknya, pemuda itu terlihat semakin panas. Terutama saat menatap ke arah anak brengsek yang sekarang menundukkan wajahnya, memperlihatkan wajahnya yang menyedihkan. Padahal baru saja, anak itu melontarkan kalimat sinis padanya.

Menyuruhku putus dengan Tharn. Bermimpilah saja

"Hei, Nong juga. Melakukan semua ini bukan hal yang bagus.Bagaimanapun juga Nong dan Tharn sudah putus, dan dia sekarang sudah punya pacar baru. Jangan bertingkah seperti seorang penjahat yang berusaha menghancurkan keluarga orang lain begini"

Techno berusaha mengatakan pemikirannya, tapi anak itu hanya berbicara balik padanya dengan memajukan tubuh;

"Aku yang akan menjadi penyebab Phi putus"

"Dasar bocah brengsek..."

Saat Type berbicara dengan nada frustasi, anak berseragam SMA itu hanya mendongak untuk menangkap pandangan matanya, dengan tubuh gemetaran... Air mata mulai terlihat di ujung matanya.

Sekali pandangan mata mereka bertemu, rasa kasihan diam-diam mulai muncul dibalik perasaan benci yang dirasakannya.

Dia lumayan juga, bisa memasang wajah menangis di depan Tharn begini, kali ini dengan sikap menangisnya, dia bahkan memintaku untuk putus dari Tharn dalam satu malam

Pria ini menatap anak berseragam di hadapannya dengan pemikiran menyindir yang cukup kuat.

Ditatap dengan sikap Type yang sekarang, air mata anak itu pada akhirnya jatuh. Type cukup kesulitan menahan mulutnya, tapi dia sadar meskipun berlaku kasar sekarang, anak itu sudah berniat untuk membuatnya putus

"Tapi yang kulakukan ini... Karena aku tidak punya pilihan"

Ketika mendengar alasan ini, kedua alis gelap Type terjalin, dia menatap ke mata anak yang menebarkan perasaan haru kemana-mana. Untuk sejenak Type melihat ke sekitar kafe yang menatap mereka dengan pandangan waswas, sehingga dia berjalan maju, menggunakan tubuhnya yang tinggi dan jenjang untuk mencegah orang lain melihat ekspresi wajah anak berseragam di hadapannya.

"Katakan padaku, apa maksud ucapanmu?"

Type hanya menanyakan pertanyaan sederhana, dia berusaha untuk menekan amarahnya terlebih dahulu, karena dia ingin tahu dari mana anak laki-laki ini berasal.

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang