Chapter XXVIII Menyalahkan

3.4K 131 29
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"Aku minta maaf"

Thara tidak menyangka akan mendengarkan kalimat maaf dari mulut anak itu, dia tidak berpikir malam ini posisinya akan kembali seperti semula. Dia tidak pernah berpikir akan memeluk Type seperti anak kecil dan terus menerus mengucapkan kalimat maafnya. Sejujurnya, dia tidak pernah sekalipun mengira cerita mengagumkan ini akan terjadi kepadanya.

Ini merupakan kisah mengagumkan... Type akhirnya memilihku.

Pemikiran ini membuat Sang pemilik hati yang selalu saja tersakiti, merasakan perasaan yang tertahankan selama ini, dalam hitungan detik tanpa diduga berubah meningkat hanya dengan mendengar kata-kata yang tidak banyak terucap.

Pelukan hangat yang didapatnya kali ini seolah mengatakan...

Dia telah kembali. Bukan, dia telah benar-benar memilikinya.

Type mendongak dan memperlihatkan senyumannya, sedangkan bibirnya masih bersentuhan dengan bibir Tharn, menggigit sedikit bibir bawahnya, setelah itu menjilat bibir pria dihadapannya seperti seekor anak anjing yang sedang memohon pada pemiliknya, memohon untuk memenuhi keinginannya. Kali ini Tharn merasa bahwa anak di hadapannya ini... Imut

Siapa yang mengira, pemuda dari wilayah selatan itu mau memohon padanya, menyuruhnya untuk menyalahkannya. Meskipun dia masih tidak menyingkirkan wataknya yang mudah marah itu, meskipun dia masih bersikukuh menegaskan bahwa dia adalah pria sejati, bahkan tindakannya masih dengan jelas memperlihatkan kebenciannya terhadap kaum gay, sama sekali tidak berbeda dari sebelumnya... Tapi anak itu mengatakan permintaan maaf sambil menciumnya.

Menciumnya dengan perlahan-lahan, kemudian memasukkan jemarinya ke dalam rambut hitamnya, menarik kepalannya untuk lebih dekat, sebelum pada akhirnya membuka mulut untuk menyambut lidah panas agar masuk ke dalam mulutnya.

Lidahnya terasa lembut dan dingin, memberikan perasaan mengagumkan sampai rasanya ingin dikaitkan, terus menerus bergerak basah memperdengarkan suara decakan yang keluar dari bibir.

"Maafkan aku, jangan marah padaku"

Type membisikkan kalimatnya dengan suara yang indah, memintanya agar tidak marah, setelah itu menunduk dan menyentuh bibir pria itu lagi, membuat pria yang merasa tidak pernah marah pada anak dari wilayah selatan itu sekali lagi melemahkan hatinya.

Setelah Type perlahan-lahan melepaskan pelukannya, Tharn membiarkan anak yang berada di bawah tubuhnya menatap langsung ke dalam matanya. Mata yang selalu membuatnya kalah. Mata yang setajam silet, dihiasi dengan bulu mata lentik dan tebal, membuatnya ingin selalu menyentuhnya.

Mata itu sekarang menyiratkan banyak sekali emosi.

Kejam, agresif, tidak patuh, dan yang terpenting... Anak yang telah terengah-engah itu, terlihat begitu menginginkannya.

"Ingin berbicara padaku, atau menciumku?"

Tharn mengangkat satu alisnya saat bertanya, si pendengar melingkarkan kedua tangan di lehernya;

"Em, aku sedang berbaikan denganmu"

Tharn benar-benar tidak menyangka anak itu akan setuju bahkan sama sekali tidak menyangkal apapun lagi. Saat bibir hangat itu saling bersentuhan sekali lagi, ciuman kali ini menjadi lebih kuat, dalam, dan lama.

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWhere stories live. Discover now