Chapter XI Dibawah Guyuran Air Dingin

3.5K 123 27
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"Kalau begitu, aku akan mengajarimu, bagaimana melakukan sesuatu, yang lebih menyenangkan daripada menggunakan mulut, jauh lebih baik dari itu..."

"Melakukan sesuatu yang lebih menyenangkan daripada menggunakan mulut, jauh lebih baik dari itu..."

"Jauh lebih baik dari itu...."

Sialan!

Sialan!!

Benar-benar sialan!!!

"Rasanya aku mau mati! Sialan, brengsek!"

Sebagai makhluk yang membenci gay seperti Tuan Thiwat ini, sekarang dia sudah seperti orang gila yang berusaha menyangkal pemikiran yang terngiang di benaknya, entah saat duduk, tidur, makan, mandi, dan bermain sepak bola.

Suara lembut dan dalam dari seorang pria sudah seperti makhluk halus yang terus bergentayangan di dalam benaknya, suara itu datang bersamaan dengan gambaran sepasang mata yang berwarna cerah memancarkan paksaan, menyiratkan dengan jelas hasratnya yang telah memuncak...

Sial sekali, sejak kapan aku memikirkan Tharn seperti seorang gadis pengkhayal yang sedang mencari pangerannya.

"Hidupku berakhir sudah, sialan. Benar-benar berakhir"

Type menggunakan kedua tangan untuk menutup kepalannya, dia bergumam dengan nada lelah. Di saat seperti ini otaknya terus saja bekerja dengan menyimpang dengan kinerja yang terpojok. Dimasa lalu, dia begitu membenci orang yang tinggal disebelah tempat tidurnya, benci setengah mati. Sedangkan sekarang... Masih merasa benci, tapi dia lebih membenci dirinya sendiri yang melewatkan begitu saja semua prinsip dalam hidupnya dimalam-malam sebelum ini

Ini semua salah ayahku.

Memang siapa yang '*menyeduh[1]' dan mendapatkan 'seduhan', sialan semua terjadi karena terlalu mengandalkannya selama ini. Jelas tidak ada hubungan antara masalah Ayah dengan Tharn. Bagaimanapun tidak ada kaitannya. Jika seperti ini terus, pantatku sebentar lagi akan di curi.

"Aku memikirkan pemikiran macam apa ini!"

Baru saja dia selesai membatin, anak yang berasal dari wilayah selatan itu rasanya ingin membenturkan kepala, karena merasa begitu gatal memikirkan masalah seperti... membiarkan dirinya membungkuk dan merelakan orang itu menggali emas miliknya.

"Tidak, aku tidak mau mendapatkan tusukan. Jika memang harus memilih, aku yang harus menusuk!"

Setelah mengatakan pemikirannya ini, orang yang berbicara merasa terkejut, matanya terbelalak, kemudian membatin, sejak kapan malah memikirkan sesuatu yang sangat tidak kuinginkan seperti ini. Padahal dengan memikirkan siapa yang akan menusuk nanti, artinya setengah merasa setuju dan tahu akan ada kejadian yang lebih daripada saat ini, bukankah begitu?

"Ini karena tubuhmu"

Buk!

Sekarang seseorang yang sedang bingung dengan gairah seksualnya langsung melemparkan bantal, berusaha untuk menyingkirkan pemikiran seseorang yang sekarang berada di tempat jauh dan belum kembali ke ruangan.

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWhere stories live. Discover now