Chapter XIV Perasaan yang Terucap

2.1K 146 28
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"Ada hal yang ingin Nong diskusikan dengan Phi sekalian, bersedia 'kan Phi?"

Di ujung gedung rektor, kedua Phi yang diajak berbicara bersedekap sambil menatap wajah anak muda yang bertubuh jenjang dan berkulit putih itu. Pemuda yang sedang berbicara pada mereka memiliki bentuk wajah yang tegas dan tampan. Kalau mereka dalam kondisi normal, mereka pasti sudah berlari ke arahnya sambil bersikap baik untuk memintanya mau mengambil gambar. Tapi, karena mereka tahu bahwa pria ini merupakan teman Type, jadi mereka hanya menatapnya dengan pandangan penuh curiga. Tentunya setelah apa yang terjadi, mereka sekarang tidak tahu kapan akan menerima makian jika bersikap begitu.

"Aku ingin meminta Phi sekalian mendengarkan apa yang ingin aku katakan"

Suara Tharn terdengar serius, meskipun dalam hati sebenarnya dia ingin segera mengejar orang yang baru pergi dari sini. Tapi karena ingin membantunya. Meskipun sedikit, lebih baik secepat mungkin membuat masalah ini berlalu.

"Tentang apa ya?"

Nada bertanya itu terdengar keras, sikapnya yang tegas membuat pemuda yang mendengar menghembuskan nafas berat.

"Aku ini gay"

Awalnya kedua mata Phi itu terbelalak, untuk sesaat salah satu dari mereka mengangguk dan mulai bertanya;

"Cukup... Mengerti... Kalau begitu bagaimana bisa Nong emm dekat dengannya? Dia emm Homo? Emm Trans-seksual jelas bukan 'kan? Atau jangan-jangan emm gay?"

Mendengar semua pertanyaan itu Tharn menggelengkan kepalanya, dia mengatakan dengan nada serius sama seperti sebelumnya;

"Tidak, Type tidak suka semua yang Phi sebutkan"

Kali ini kedua Senior itu saling menatap sebelum menangkap pandangan Tharn, terlihat mulai sadar bahwa pemuda di hadapannya sedang mengatakan masalah yang sangat serius. Melihat sikap mereka ini, pemuda itu segera meneruskan ucapannya;

"Seorang Gay sepertiku, harus satu ruangan dengan orang yang membenci sekelompok orang seperti kita"

"Uh, mati deh. Emm, dada eyke mau rusak! Lalu, bisa tinggal bersama atau tidak?"

Si pendengar segera meletakkan tangan di depan dadanya, dengan ekspresi wajah yang terlihat sulit.

Reaksi kedua Phi itu membuat si pembicara tertarik, Tharn mulai tersenyum dan meneruskan perkataannya;

"Awalnya kami hampir saling membunuh. Tapi jika berusaha untuk memahaminya, akan tahu bahwa Type bukanlah orang yang jahat. Dia baik. Meskipun ucapannya terdengar berlebihan, dan mungkin terkadang tingkahnya memang buruk. Tapi kalau memahaminya, dia ini orang yang menarik. Ini memang bukan urusanku meminta simpati pada Phi Sekalian, hanya saja..."

Pemuda itu terdiam sejenak, kemudian meneruskan;

"Aku menyukainya"

"Eeehhh mati deh, beruang patah tulang kepleset tangga, kamu bilang apah? Nong, Nong bilang suka si, si..."

Senior itu tidak bisa meneruskan perkataannya, dia hanya menunjuk ke arah di mana Type berjalan menghilang, lalu mengalihkan pandangan ke arah pria tampan dengan mata terbelalak seperti mau keluar dari rongga mata.

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWhere stories live. Discover now