Chapter XXVII Tiba Pada Titik Memutuskan Hubungan

2.1K 131 27
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"... Tharn..."

". . ."

"Tharn..."

". . ."

"Hei ,Tharn!"

Hah?

"Ya, Phi"

Saat langit berubah gelap, tempat hiburan mulai buka. Restoran semi bar itu buka pada jam seperti ini. Suara musik live mengalir, memeriahkan suasana untuk para penikmat makanan dan minuman di dalamnya. Diantara musik yang mengalun, duduk seorang pria yang termangun di tempatnya selama 15 menit. Dia bahkan tidak sadar hampir disetiap meja melihat ke arahnya.

"Apa kamu baik-baik saja?"

Tharn menatap ke arah senior yang lulus lebih dulu darinya bernama Phi Boy, kemudian langsung memberikan senyum ke arahnya sembari berkata;

"Tidak apa-apa Phi, hanya sedang menikmati suasana"

"Menikmati suasana sampai tidak sadar dipanggil olehnya dari tadi?"

Si pendengar hanya tetap duduk di tempatnya, menatap ke arah seorang senior yang menghela nafas panjang. Meskipun Tharn sama sekali tidak ingin membuat orang-orang di sekitarnya merasa cemas.

Phi Boy merupakan senior yang dihormatinya. Dia adalah orang yang telah membuatnya bermain musik sejak duduk di bangku SMA, dari saat tidak pernah merasa percaya diri sampai dia memiliki kemampuan untuk membentuk band-nya sendiri. Dia orang yang telah memberikannya pengalaman baru, dan mengajarkan bermain musik di depan pelanggan selama satu tahun penuh. Satu-satunya orang yang telah mendorongnya untuk bisa memiliki rekan band dengan usia yang sama, mengusulkan pekerjaan, dan memberikan rekomendasi pada beberapa pemilik rumah makan.

Bisa dikatakan Phi Boy merupakan senior promotor-nya. Meskipun dia sudah lulus dan pergi untuk meniti karir dengan bermain musik. Tapi masih tidak melupakan juniornya. Jika ada waktu luang, dia akan menelponnya, untuk ikut kumpul bersama dengan kelompoknya. Sampai hari ini, mau Tharn merasa baik atau tidak, dia cukup tahu soal ini. 

Karena bagaimanapun juga, Tharn terlihat... Sama sekali tidak bisa berkonsentrasi.

"Hem, benarkah hari ini kamu baik-baik saja? Bisa dilihat dengan jelas, pikiranmu seolah melayang selama berada di atas panggung."

Phi Kong sang pemilik restoran semi bar mengatakan kalimatnya dengan mata yang berkilat. Membiarkan Tharn merasa sangat bersalah;

"Maaf, aku telah menyebabkan masalah untuk Phi"

"Hei, tidak perlu bersikap panas begitu 'kan. Meskipun pikirannya melayang, keahliannya masih sama hebatnya di mata para gadis. Kamu tahu, gadis di meja di depan itu sedang melihatmu..."

"Untuk bagian ini, Phi sebaiknya lihatlah sekali lagi, karena dia sudah berpaling"

Phi Jet datang dan duduk di meja yang sama sambil mengucapkan kata-kata menusuk seperti racun lebah. Membuat suasana hati Phi Kong langsung berubah bagus dengan menertawakan Phi Boy, tangannya segera melingkar di pinggang istrinya, kemudian berbicara dengan nada yang bagus;

"Ini, hanya penilaian anak muda"

"Berusahalah menilai dirimu sendiri"

Wanita cantik itu tersenyum begitu manis seperti madu, segera saja Phi Kong mengangkat kedua tangannya sampai ke bahu terlihat menyerah, membuat seluruh orang yang sedang duduk berkelompok tertawa bersama. Sepertinya Sang pemilik restoran ini terlihat jelas sangat mencintai dan menghargai istrinya.

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt