Chapter V Menyaksikan Sendiri

2K 131 13
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Di dalam Gedung Fakultas Olahraga sepertinya seseorang terlihat sedang terburu-buru dari yang lain, ketika Tuan Thiwat baru saja menginjakkan kaki ke dalam gedung, dia bisa melihat seseorang bertubuh pendek sedang menggeliat sambil menguap dengan suara yang sangat keras. Segera saja sosok pria bertubuh lebih tinggi berhadapan dengan orang itu. Mungkin saja tubuh orang yang melompat itu memancarkan sinyal begitu kuat untuk memburu mangsanya, ketika Type muncul di hadapan Techno, padahal hanya bertemu pandang, hasilnya... Techno langsung berlari sekencang mungkin.

"OI!! Dasar Brengsek, tenang, tenanglah lebih dulu, AAAHHHHH!"

"AKU SAMA SEKALI TIDAK BISA TENANG. NO, KAMU HARUS MATI!!!"

Tentu saja, dia mampu melarikan diri berkat kemampuan sepak bolanya. Tapi Type kali ini penuh dengan rasa dendam yang meradang di tubuhnya, jadi hasilnya, meskipun Techno berteriak sambil berlari untuk menenangkannya, sama sekali tidak digubris olehnya. 

Sekarang mereka seolah tidak perduli sekarang sedang masuk waktu apa. Mereka berdua saling mengejar dan melompat sekuat tenaga, ketika kaki sahabatnya berusaha untuk menendang tubuhnya, dengan sangat beruntung Techno mampu menghindar. Meskipun begitu dia tetap saja berteriak sambil berlari di dalam gedung dan tidak perduli apapun saat dikejar.

"INI SEMUA SALAHMU, DASAR TEMAN SIALAN!"

Sekarang ini, tentu saja seseorang yang sedang berteriak itu tidak dapat berpikir secara logis. Dia hanya ingin menemukan korban untuk meluapkan emosinya lebih dulu

"AKU 'KAN TIDAK MELAKUKAN APAPUN! AKU TIDAK TAHU!"

"KEMARIN KAMU MENINGGALKANKU, AKU SENDIRI TIDAK TAHU APA YANG AKU LAKUKAN"

Shittt!

"Hei, jangan, jangan-jangan kamu... Sudah"

Setelah mendengar Type melepaskan kemarahannya, Teman dekatnya itu langsung menghentikan gerakan, kemudian memutar kepala, menatapnya dengan pandangan terbelalak. Orang yang sedang marah saat ini hanya terdiam karena melihat orang yang baru saja dikejar berdiri sambil menatap ke bagian bawah tubuhnya. Tentu saja, seseorang yang mendengarkan ucapannya itu tidak tahu harus mengatakan apa

"HEI, NO..."

"Oiiii, soal itu tidak ada hubungannya denganku. Yang menyebabkan kamu ditembak di atas ranjang itu kamu sendiri"

Sebelum umpatan dengan bahasa kasar keluar, dan tangan yang bersiap-siap memukul kepala Techno hampir saja mendarat di kepalanya, dia sudah mengatakan dengan keras kebenaran sambil mengangkat tangan untuk melindungi kepalanya. Ucapannya ini jelas membuat orang yang berniat memukulnya terhenti sejenak dengan tubuh yang membeku.

"Aku...Aku sendiri yang menyebabkan ditembak di atas ranjang"

Sialan, si brengsek ini sama sekali tidak bisa berbohong!

"Iyaaa, kamu sendiri yang naik ke atas tempat tidur. Aku sudah berusaha untuk menyeretmu turun dari sana, tapi kamu terus menerus menolak, malah mengatakan ingin tidur di sana. Tidak lebih dari itu kok... Dalam kejadian kali ini tentunya aku tidak bersalah, dia mengatakan padaku juga kalau saat itu sudah sampai batas jam tutup asrama, kalau aku berubah sengit. Dia pasti akan membunuhku, jadi aku tidak melakukan kesalahan. Memang siapa yang menyuruhmu mabuk sampai bertindak seperti itu!"

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWhere stories live. Discover now