Chapter IV Cara untuk Membalas

2K 126 8
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"Terima kasih banyak untuk sambutannya hari ini, tidak hanya mendapatkan alkohol gratis, bahkan bisa makan sambil minum sepuasnya"

Sekarang masuk pukul 11 malam, para tamu undangan berpamitan dengan sang pemilik ruangan. Asrama mereka jaraknya tidak jauh dari gedung ini, jadi tinggal sedikit lama bukan masalah. 

Team saat ini memutar-mutar flashdisk yang tergantung di gantungan kunci, memperlihatkan suasana hati yang bagus(sudah jelas dia akan memutar video itu saat sedang sendiri) wajah dibalik kacamatanya terlihat cerah, memperlihatkan ekspresi yang santai, seperti dalam pengaruh alkohol. Dia tetap terjaga demi mendapatkan video porno. Sedangkan Oom, saat ini matanya sudah memerah dan kapan saja bisa jatuh tertidur.

"Ya, kembalilah sekarang. Jangan sampai orang di bawah gedung memergoki kalian sedang mabuk"

Tharn menjawab, kawan barunya itu mengangguk, untuk sejenak dia melihat mereka berdua berjalan sedikit sempoyongan saat kembali ke asrama. Setelah itu, kali ini si pemilik ruangan mulai mengalihkan fokusnya pada dua orang yang masih tinggal di sana.

"Type, bangun, jangan di situ."

"Ihh.. Aku mau tidur, jangan ganggu"

Sekarang anak bernama Type sedang tertidur, dia naik ke tempat tidur dengan poster band THE KILLER yang menempel di dekat ranjang. Techno saat ini berbicara dengan nada marah meskipun dia sudah mati rasa, tapi pikirannya masih jernih. Karena dia masih sadar jadi dia berusaha sebisa mungkin untuk membangunkan kawannya itu. 

Kalau si pembuat ulah tertidur sedangkan dia masih sadar, dia tidak tahu siapa diantara mereka berdua yang akan jadi mayat terlebih dahulu.

Terutama, em teman sekamarnya ini 'kan seorang gay sejati.

Tapi saat Techno berusaha membangunkannya, Type mengubur kepalanya di bawah bantal, kemudian melambai-lambaikan tangannya, membuat orang yang membangunkannya ingin segera mengumpat padanya;

"Oi, apa kamu sadar sedang berada dimana, kenapa membuat dirimu sendiri mabuk sih, kalau kamu sampai diserang, aku sama sekali tidak akan terkejut"

"Apa dia mengatakan sesuatu?"

Tiba-tiba saja, Tharn yang masih berdiri di depan pintu menyilangkan tangan di dadanya saat bertanya. Membuat Techno berjengit, dia masih memikirkan dirinya sendiri yang masih terbangun saat ini. Kemudian menunjukkan senyuman malu-malu ke arahnya, sedangkan tangannya masih terus berusaha untuk menepuk-nepuk tubuh Type agar anak itu terbangun.

"Apa kamu tahu?"

"Ah, tahu? Tahu apa, aku tentu tidak tahu apa-apa"

Techno masih saja terlihat mengelak, membuat si pendengar hanya ingin meneruskan pembicaraan ini.

"Aku gay"

"Aaah..."

"Oke, sekarang sudah tahu 'kan... Jadi apa yang dikatakan olehnya"

Techno menggaruk kepalanya, dia tidak menyangka pria dihadapannya ini menggunakan cara seperti ini untuk berbicara padanya. Kalau saat ini dia bilang tidak tahu, jelas pria itu tidak akan percaya padanya. Karena dia mengatakan sendiri dengan mulutnya bahwa 'dia gay', jadi Techno hanya menghembuskan nafas berat, terlihat menyerah membangunkan kawannya yang sedang mabuk, setelah itu memutar kepalanya untuk berbicara jujur.

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWhere stories live. Discover now