Chapter XIII Di Tengah Situasi Buruk

1.9K 119 18
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Walaupun Type sempat berpikir bahwa kemarahannya itu akan memunculkan masalah, meskipun demikian, dia yakin masalah ini akan berakhir jika tetap bersikap diam. Tapi...

"Di sana, itu orang yang telah menghina kedua Phi itu"

"Ditusuk baru tahu rasa"

Apa lagi sekarang

Meskipun Thiwat merasa jengkel, sekarang dia hanya bisa pergi begitu saja. Sepanjang dia berjalan bisa dirasakan setiap mata memandang ke arahnya sambil diikuti oleh suara 'ck' dan 'ish'.

Sejujurnya tindakan mereka jelas memperlihatkan sedang mencari masalah dengannya, tapi kali ini dia memilih untuk menyelesaikan masalah dengan tetap bersikap diam. Karena dia tahu, meskipun berbicara sama sekali tidak akan berguna. Apalagi kedua senior itu sengaja mencari simpati setiap hari, mereka berbicara seperti menyiramkan minyak pada api di dalam komunitas yang begitu besar, sedangkan dia hanya sendiri. Memang apa yang bisa dilakukan.

Setelah mengeluarkan cerita sialan di laman itu, kemudian citranya dimata orang lain langsung berubah menjadi seperti si brengsek yang telah menghancurkan kedua banci yang tidak mampu melawannya.

"Memang temanku serendah apa sih? Menurutku segerombol orang ber-keyboard itu yang terlihat lebih menyedihkan"

Sekarang salah satu temannya datang untuk membela Type. Tapi anak muda itu sama sekali tidak merasa lebih baik. Dia lebih suka mereka muncul dihadapannya tanpa rasa takut. Sepertinya cerita ini berakhir dengan pandangan hinaan yang diberikan oleh setiap orang kepadanya.

Jika kedua kubu saling bertemu, mereka akan saling melemparkan argumen sampai terjadi pertengkaran yang justru membuat anak itu tidak ingin keluar dari asrama.

Awalnya Type dan Techno sama-sama berpikir untuk membiarkan mulut-mulut menyalahkan itu selama seminggu, toh lama kelamaan masalahnya akan berakhir. Tapi sepertinya kedua Phi itu melakukan sesuatu yang di luar perhitungan mereka, karena pada akhirnya mereka memposting wajah Type di dalam Laman, caranya menyuting gambar benar-benar terlihat suram seperti gambar seorang kriminal yang telah melakukan pembunuhan dan pemerkosaan di dalam koran. Karena hal itu, masalah ini sekarang sudah seperti ikan asin yang terfermentasi dengan sempurna baunya mudah terhambur dengan bebas di kalangan beberapa fakultas.

Hasil dari postingan itu mendapatkan banyak komentar;

[Kupikir mungkin ini salah kalian juga, mau cerita itu benar atau tidak. Kalian tidak punya hak untuk memposting fotonya lalu untuk menganiayanya di dalam Laman ini. Tidak tahu cara menghargai privasi orang lain ya? Awalnya aku bersimpati dengan kalian, tapi apa yang terlihat ini? Kalian sama sekali tidak mengakhiri cerita ini. Kurasa simpatiku pada kalian sudah menghilang]

[Dasar bencong XXX huh, sedang memainkan drama atau mau cari panggung]

[Aku mengerti setiap orang menuding pria itu, tapi kita 'kan hanya mendengar dari satu sisi saja. Kita bahkan tidak melihat dia mengatakan sesuatu. Tidakkah kalian berpikir semua serangan ini bagus.]

[Dia cukup menghargai di depan wanita, sedangkan kelompok kalian, cuma berani menggonggong seperti anjing di belakang layar. Cuih!]

[Kalian sedang menghukum si penghujat homo atau sedang menekan masalah ini untuk membunuhnya. Kalau ada yang menghujat lagi, tidak tahu siapa yang akan targetnya]

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWhere stories live. Discover now