Chapter XXXIX Sungguh, Seseorang yang Lebih Tinggi

2.2K 109 41
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

+++++++++++++++++++++++++++++++++++

Beberapa hari telah berlalu, sejak terakhir kali keduanya bertengkar. Type sendiri berusaha untuk tidak terlalu memikirkan tentang senior brengsek itu. Karena dia pikir, setelah ini dia tidak akan pernah bertemu lagi. Meskipun seandainya bertemu, anak dari wilayah selatan itu jelas tidak ingin bergabung dengan bahasa yang sopan.

Alasannya, entahlah. Tapi yang jelas orang seperti Type hanya berpikir... Perasaan posesifnya ini sama dengan yang dirasakan oleh pria itu juga.

Em, Tharn milikku. Jadi tidak aneh jika menjadi jengkel.

Saat memikirkan ini, dia berusaha untuk meyakinkan dirinya, lalu menatap ke arah pria bertubuh jenjang yang sedang menempatkan semangkuk Mie Tom Yum Udang ke dalam microwave. Saat menyadari Type keluar dari kamar mandi, pria itupun bertanya;

"Apa kamu mau juga?"

"Mau"

Type mengangguk, meskipun jarak makan malamnya dengan saat ini bisa dibilang pendek, tapi belakangan ini Type kembali berolahraga... Dia memutuskan untuk masuk ke dalam tim sepak bola universitas.

Masalahnya ini masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Setelah merasa kecewa dengan kisah Phi San, Type mencari pelarian untuk meluapkan perasaan jengkel yang dirasakannya. Jadi dia memutuskan untuk pergi bermain bola bersama No, dan tentunya kegiatan itu mampu membuat pikirannya menjadi lebih jernih. Dia cukup segar sampai pada akhirnya mulai bisa menahan bibirnya yang keras kepala untuk tidak membahas masalah itu lagi.

Saat kembali ke tim-nya, Type meminta pada seorang senior yang terlihat tidak puas karena sebelumnya dia memutuskan untuk keluar, kemudian sekarang ikut bergabung lagi. Pada akhirnya, dia mendapatkan syarat... Type tidak bisa lagi seenaknya keluar masuk seperti semester sebelumnya.

Sepertinya, nasi goreng di sore hari tidak bisa membantunya memuaskan rasa lapar karena berolahraga, saat jam 10 malam, dia pergi ke sisi pria yang sedang sibuk di dapur. Kemudian mengambil sebuah mi instan rasa babi cincang.

"Tunggu sebentar"

Sebelum Type membuka mi instan dan memasukkan ke dalam mangkuk, Sang Pengasuh sudah merebut mi yang dipegangnya, sampai anak yang sedang memegangi mie berpaling;

"Aku bisa melakukannya sendiri"

"Cuma merebus mi instan, tidak perlu bersopan santun pada priamu yang sedang memasaknya juga 'kan"

Saat mengatakan ini, Type hanya mengerucutkan bibirnya, dia hanya melakukan sesuai ucapan orang itu. Dia memang selalu yakin bahwa si penjaga-nya ini akan selalu merawatnya

Kalau dia merasa baik-baik saja, kenapa harus berdebat dengannya 'kan?

Karena sudah terlanjur begini, dia membiarkan orang itu yang melakukannya. Berniat untuk kembali ke meja depan TV. Tapi, tiba-tiba saja suara dalam menghentikan gerakannya;

"Berpenampilan begitu, mau menggodaku ya?"

"Hm?!"

Type sekarang memperhatikan penampilan pria yang pertama mandi, pria itu hanya mengenakan kaos tanpa lengan berwarna putih dengan celana pendek, lalu dia menatap ke tubuhnya sendiri. Rasanya dia ingin berteriak sambil mengumpat keras, 'memang dimana letak perbedaan penampilanmu denganku, dasar brengsek'

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang