Chapter XLVII Di Belakang Cintanya

1.2K 82 3
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (='∀`)

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Dalam apartemen seluruh lampu di ruangan masih menyala dengan terang, layar televisi sedang menyiarkan berita malam. Di saat seperti ini pintu apartemen terbuka dengan suara yang sangat pelan, karena pria yang baru pulang takut membangunkan teman seruangannya yang mungkin sudah jatuh tertidur. Sepasang mata tajamnya, menyapu ke sekitar ruangan dan menemukan seseorang yang sedang terbaring di atas tempat tidur benar-benar sudah jatuh tertidur, meskipun telah bertindak boros karena masih menyalakan lampu dan televisi.

Saat melihatnya begini, Thara melangkahkan kakinya dengan sangat hati-hati, sepasang mata tajamnya menatap ke wajah damai anak dari wilayah selatan yang terbaring untuk sejenak, sebelum pada akhirnya bergerak ke sisi tempat tidur. Meskipun sadar sedang menatap Type, tapi gambaran wajah pemuda lain terbesit di benaknya saat ini;

"Aku benar-benar bahagia. Bisa bertemu dengan Phi Tharn lagi"

Meskipun sapaan itu hanya basa-basi, atau mungkin candaan, tapi sapaan itu membuat Tharn merasa marah pada diriya sendiri... Dia marah, karena merasa senang saat mendengar ucapan mantannya itu.

Tar... Adik Tum... Mantan anggota band sebelumnya

Tar... Mantan pacar yang sangat dicintainya

Tar... Satu-satunya orang yang menyatakan cinta dengan wajahnya yang memerah sampai pria itu benar-benar mencintainya.

Dan Tar... Seseorang yang memutuskan hubungan dengannya dengan cara yang paling kejam

[Sebaiknya kita putus, aku tidak ingin melihat Phi lagi]

Kalimat putus itu dikirimkan melalui pesan di ponselnya. Saat Tharn berusaha bertemu dengan pergi ke rumahnya, anak itu menolak untuk keluar menemuinya, saat menemuinya di sekolah, dia malah berusaha kabur dengan pergi bersama temannya, saat bertanya dengan Tum, pria itu malah meninjunya dan mengatakan bahwa dia telah menyalahi adiknya, meskipun Tharn sendiri tidak tahu dimana letak kesalahannya. Saat bertanya lagi, jawaban yang didapat...

[Aku yang salah, aku tidak bisa mencintai Phi lagi]

Selama ini, Tharn tidak mengerti kesalahan apa yang telah diperbuat, atau dimana letak kesalahan itu berada, rasanya dia begitu kewalahan dengan perasaan yang dirasakannya ini selama berbulan-bulan, hingga akhirnya dia bertemu dengan Type... Orang yang dengan sederhana menghina seseorang dari penampilan luarnya, sampai berpikir mata permennya ternyata terlihat bagus, kemudian perasaannya mulai berkembang menjadi cinta.

Tapi saat seseorang dari masa lalunya datang, membawa kenangan yang seolah menyalakan perasaan terlarang, dan semakin memikirkannya, dia merasa semakin sangat marah pada dirinya, karena....

Ingin berbicara dengan Tar lebih lama lagi, ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka, dan ingin tahu kenapa Tar meninggalkannya.

"Berhentilah memikirkannya Tharn"

Benar, berhentilah memikirkan ini, karena sekarang sudah ada Type di sini

Thara berusaha untuk mengatakan dengan tegas pada dirinya, tapi dia mengakui bahwa pandangan bahagia yang diberikan anak itu membuatnya... Bahagia. Sentuhan kecil itu cukup efektif membuatnya ingin bertemu dengannya, dan kembali lagi untuk menanyakan pertanyaan yang sama;

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWhere stories live. Discover now