🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat Mencintai

Introduction

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (='∀｀)

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

#Type

"Aku benci gay!"

Aku mengatakannya pada setiap teman-temanku, dari awal SMA-ku, bahkan sampai masuk ke Universitas. Jika seseorang ada yang bertanya, apa yang paling kubenci. Aku bisa memberitahu mereka, aku benci gay!

Berhenti, berhenti mengutukku, aku memang bukan orang yang suka merendahkan suatu jenis kelamin, oke, aku tidak melarang siapapun yang menganggap setiap jenis kelamin itu setara, 'selama semua itu tidak ada hubungannya denganku'.

Aku tidak mengerti mengapa dari lahir sampai aku berusia 18,5 tahun, sekelompok homoseksual itu terus saja datang ke dalam kehidupanku, dan sialnya tanpa sepengetahuanku masuk dan berbicara padaku, bahkan ada yang menyapaku dengan mengatakan 'mau membuat kepala tombak bersama', 'mau membuat cangkang dengan sedotan, membuat cangkang keong', apa maksudnya *cangkang keong Buddha[1]? Ada tipe yang mencoba menyapa dengan sapaan yang tidak kumengerti ini, ada juga tipe yang suka menggerayangi. Bertanya seperti itu sambil menggosok lenganku. Sialan, kenapa harus menggerayangi lenganku. Pegang-pegang di lenganku memang ada apa di situ.

Baru mulai sudah mendidih. Inilah alasannya kenapa lebih baik tidak usah menyuruhku mengatakan soal 'gay' lebih dari ini. Aku sering dibilang hidup dalam lingkungan yang sempit, memiliki pemikiran jahat, sebaiknya bersembunyi di balik batok kelapa, tapi namanya benci, ya benci 'kan.

Setiap teman lamaku pasti mengingat ini dikepala mereka, dan mengatakan pada siapapun yang homoseksual sebaiknya tidak berurusan dengan Type. Pokoknya, yang paling baik tidak membiarkan Type tahu, karena bisa dipastikan aku tidak akan kurang mengumpat, kemudian membuatnya menjauh, dan seketika akan bersikap sangat tidak menyenangkan.

Sampai sekarang masuk ke dalam universitas, rasanya dalam hati aku hampir bersujud saat bicara pada ayahku, menyalahkannya dengan berpikir kehidupanku pasti akan mirip dengan burung yang ada di dalam sangkar jika tinggal di asrama.

Bukan hanya tidak tahu akan tidur dengan siapa, kemungkinan kecil bisa membawa seorang gadis ke dalam sana, melakukan kegiatan bersama di dalam sana, memikirkannya sudah membuatku bahagia. Tapi surga mimpiku harus hancur. Saat perintah dari ayahkupun terucap;

"Sebagai pria sejati, kamu harus tinggal di dalam asrama. Kamu bisa belajar hidup bersama orang lain, tidak hanya bersembunyi di fakultasmu saja. Tapi membangun hubungan pertemanan dengan yang lainnya juga, setelah mengenal semua ini, kita bisa membicarakannya lagi tahun depan anakku. Tapi setelah mendengarkan keluhanmu, dan kamu memang membutuhkan ketenangan"

Bisa disimpulkan, ayahku mengatakan bahwa Type pasti tidak akan sanggup tahan di asrama sampai tahun depan, tapi pada kenyataannya diam-diam aku berharap akan meminta kakak besar ini untuk jadi teman sekamarku. Menurutmu kenapa orang yang punya nyali kecil berteman dengan orang lain sepertiku bisa memiliki hati sebesar ini pada orang itu...

"Type, kamu boleh memakan camilan ini, aku mendapatkannya dari senior"

Berlebihan ya...

Pria tampan yang menempati seberang tempat tidurku bahkan bersikap sebaik ini sejak aku menginjakkan kakiku ke dalam ruangan, kalau memang harus tinggal setahun lagi bukan masalah. Em, sebenarnya ketampanan begitu menyebar, mau tebar pesona setampan apapun percuma juga, jika melihat dunia yang kupandang kamu pasti mengerti maksudku. Meskipun begitu. Sialan, ketampanan pria ini benar-benar bagus. Auranya, sialan, bisa dibilang dari berasal dari ras dominan, membuat kaki siapapun gatal untuk tetap tinggal di tempat yang sama dengannya. Oke, alasan murahan ini memang kupikir cukup baik untuk mendeskripsikan perasaanku tentang penampilannya saja.