Chapter VI Seseorang yang Sok Kuat

1.8K 130 10
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Saat ini, suasana di dalam ruangan menjadi hening. Keheningan yang terjadi ini disebabkan karena keterkejutan antara dua orang, mereka sampai benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa.

Karena merasa sangat malu tubuh Type berubah menegang, bagaimanapun juga, pada saat ini dia sedang melingkarkan tangan untuk melakukannya. Baru saja dia hampir sampai ke puncaknya, tapi orang yang baru saja pulang malah memergokinya sebelum dia menyelesaikan tugasnya.

"Sialan, enyah dari hadapanku!!!"

Type langsung tersadar, saat kawan sekamarnya menginjakkan kaki ke dalam ruangan, dia terlambat memasukkan tangannya, tidak perlu menyebutkan, dia telah membiarkan si brengsek itu melihat adik kecilnya secara langsung.

"Heh~"

"A...apa yang kamu tertawakan!"

Setelah dua detik, Type langsung tersadar, dia segera menarik selimutnya untuk menutupi tubuh bagian bawah dengan ekspresi yang benar-benar malu. Selama dia menempati ruangan ini, dia memang tidak pernah mencuri waktu untuk melakukan masturbasi. Saat dia pada akhirnya mendapatkan kesempatan untuk melakukannya. Rasanya dia ingin memasukkan dirinya ke dalam gentong tanah liat, kemudian membuang gentong itu ke dalam air.

Berhati-hatilah, bagaimana mungkin dia melewatkan ini begitu saja? Sebelum ini dia telah melewatkan kesempatan, kali ini si brengsek itu harus gagal juga.

"Ee..."

Tharn mengangkat bahunya terlihat seperti tidak perduli, tapi pandangan matanya masih menatap ke arah tubuh yang tertutup oleh selimut, membuat Type tidak tahan untuk mengumpat.

"Memang apa yang kamu lihat? Keluar!"

"Kenapa harus keluar, seharusnya kamu sadar kalau ruangan ini ruangan umum, ditambah lagi dengan adanya gay sepertiku, hehehe, benar-benar. Berpikir seperti ini jangan-jangan ingin aku ikut juga"

"Ikuti saja Bapakmu. Aku begitu jijik padamu sampai sulit bernafas satu ruangan denganmu! Sialan, kenapa aku harus satu ruangan dengan gay sepertimu? Banyak sekali sekelompok orang yang mau hidup normal, kenapa pria dan pria harus bersama. Apa ini artinya kurang kehangatan keluarga, orang tuamu tidak saling mencintai ya, apa ayahmu tidak mengajarimu, atau ada masalah lain? Menempel pada pantat sesama pria, benar-benar, apa itu penyakit keturunan, kalau begitu kamu..."

"JANGAN LIBATKAN AYAHKU!!!"

Type terkesiap dengan ucapannya, dia sama sekali tidak memikirkan ucapannya karena merasa begitu malu. Ucapannya ini membuat Tharn melompat ke depan tubuhnya, kemudian merebut kedua bahunya dan mencengkram dengan erat, setelah itu meneruskan perkataannya dengan suara rendah, menggunakan seluruh kesabarannya;

"Aku sudah cukup bisa menahan diri berhadapan dengan orang yang memiliki kebiasaan buruk sepertimu"

Tharn berbicara dengan nada yang ditekan setiap kata. Mata Type terbelalak melihat sikapnya, dia segera berseru;

"Lepaskan aku, dasar brengsek"

"Kalau kamu mendorongku, akan kupastikan membelah barangmu menjadi dua"

Dalam kondisi terkejut seperti ini Thiwat tidak tahu apa yang harus dilakukan, bagaimanapun juga saat ini dia bisa merasakan kalau adik kecilnya sedang menegang.

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWhere stories live. Discover now