Chapter XLIV Di Atas Panggung

1.5K 103 29
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Saat ini langit terlihat mendung, jadi latihan sepak bola untuk hari ini ditiadakan. Thiwat sekarang sedang membawa sahabatnya yang telah memohon untuk memintanya pergi setelah mendengar Tharn mengumumkan akan bermain di restoran. Entah karena ingin melihat kemampuan Tharn sebenarnya, atau karena Techno sudah lama tidak bertemu, toh dia hanya memiliki kesempatan bertemu Tharn saat Type dan pacarnya tinggal satu ruangan di asrama. Jadi sekarang, Type membonceng sepeda motor kawannya, dan menunjukkan arah tempat restoran-semi bar itu berada.

Saat sampai di tempat, mata Techno terbelalak, kemudian berkomentar;

"Waah, uwah, restoran ini. Type benarkah Tharn bermain di sini, keren sekali"

"Memangnya kenapa. Techno, kenapa kamu terlihat segirang itu?"

"Kupikir Tharn bermain di rumah makan kecil, bukan restoran seperti ini."

Sang pemain sepak bola berbakat itu menjawab dengan girang, lalu meneruskan berbicara;

"Kamu tahu, aku begitu menghormatinya sejak dia membiarkanku melihatnya bermain drum sekali waktu itu. Aku meminta lagu apapun, dan dia bisa memainkan setiap lagu yang kuminta. Caranya menggoyangkan pemukul drum dan memutarnya benar-benar sangat keren, kenapa kamu malah baru memberitahuku sekarang. Ternyata dia bermain di restoran begini juga"

Si pendengar terlihat mengerucutkan bibirnya, entah kenapa, saat mendengar kekasihnya di puji begini, dia tidak tahan merasa bangga sambil membatin;

Dia itu pacarku

Techno tahu Tharn bermain di restoran karena bertemu Type di kantin. Dia mendengar saat Tharn berbicara pada Type malam ini akan pulang larut malam, jadi tidak perlu menunggunya makan malam. Saat mendengar ini, dia ikut nimbrung dengan bertanya sehingga terdengarlah cerita bahwa Tharn punya pekerjaan paruh waktu dengan penghasilan yang lumayan bagus, dan tentu saja mana mungkin Techno melewatkan ini begitu saja

"Dia sudah lama bermain di sini?"

"Aku belum memberitahumu?"

"Kamu tidak pernah mengatakan apapun padaku, kecuali kamu menyumpahinya di hadapanku. Cerita saat dia menjadi pacarmu, aku yang berusaha mencari tahu sendiri"

Techno bicara dengan nada bosan, membiarkan anak yang mendengar hanya mengangkat bahunya, meskipun yang dikatakannya ini memang benar.

Di masa lalu, Type menyuruhnya mendengarkan setiap keluhan, tapi setelah mereka berdua jadian, mereka seolah menendang kepala Techno untuk menjauh.

"Katanya, dia bermain di sini sejak SMA, tapi band-nya bubar karena ada masalah dengan rekan satu band. Saat libur akhir semester kemarin band barunya ini terbentuk. Setelah itu Phi pemilik restoran yang ingin membuatnya tampil lagi,  harus menguji penampilan mereka, jika dirasa sudah ok, maka mereka baru bisa bermain di restoran. Yang kudengar, dia harus bermain sampai larut malam bahkan dia tidak punya waktu luang untuk Phi Kong, tapi Tharn bilang, semua ini demi kebaikan band barunya."

Saat Type menjelaskan, Techno mendengar dengan seksama, sebelum pada akhirnya memperlihatkan ekspresi tidak percaya lalu berkomentar;

"Benar-benar ahli memahami masalah pacar sendiri"

"Hei, No!"

Saat kawan baiknya menggodanya, Type hanya memperingatkan dengan nada suram untuk menutupi rasa malu, karena bagaimanapun dia merasa ketahuan kalau sebenarnya anak itu begitu perduli terhadap Sang Drummer sekarang.

🆃🅰🅼🅰🆃 Sangat Membenci Menjadi Sangat MencintaiWhere stories live. Discover now