Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
And His Morfin
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Assssh hhhh sakit"
Chanyeol menghentikan gerakannya saat mendengar desisan lirih dari Sehun.
"Tahan sebentar " Ujar Chanyeol melanjutkan kegiatannya diiringi desisan kesakitan dari Sehun.
"Selesai, kau bisa mengobati kakimu sendiri" Chanyeol menyerahkan salep yang sedari tadi dia gunakan untuk mengobati punggung putih Sehun yang penuh dengan bekas luka memanjang bekas sabetan ikat pinggang.
"Terimakasih" Lirih Sehun membuat Chanyeol mengangguk ringan.
"Kenapa?"
"Hmmm?"
"Kenapa kau membeliku?" Sehun menatap Chanyeol dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kau keberatan? Apa kau mau terus bersama kakakmu dan menjadi pelacur? Bukankah lebih mudah jika kau hanya melayaniku? Kau bisa terhindar dari penyakit kelamin" Jawab Chanyeol santai membuat tubuh Sehun kembali bergetar.
"Kau tidak mengenalku" Ujar Sehun
"Memang, dan aku tidak peduli, sudah diamlah aku akan keluar lebih baik kau tidur" Chanyeol beranjak keluar apartement setelah membaca sebuah pesan yang masuk dihandphonenya, sedangkan Sehun hanya menatap kepergian Chanyeol dengan pandangan sendu.
****
Chanyeol membuang nafasnya pelan sebelum melangkah memasuki rumah besar itu, sang Appa tadi menghubunginya dan memintanya pulang, langkah kakinya disambut beberapa pelayanan yang menunduk hormat padanya.
"Channie? Kau pulang?" Sang Eomma yang sedari tadi sibuk dengan majalahnya langsung menghambur memeluk tubuh jangkungnya.
"Ada apa?" Tanya Chanyeol to the point menatap Appanya yang masih santai menyesap tehnya.
