Pemujamu

835 80 14
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.















Kali ini ku tlah jatuh ke dalam
Dosa begitu besar
Terlalu mencintai
Begitu dalam



Lelaki tampan itu memasuki aula dengan gaya arogannya membuat para tamu yang sudah berada didalam aula menatapnya penuh minat, Park Chanyeol namanya Presiden Direktur sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang hiburan atau agency yang menaungi berbagai idol dan model, Snow Entertainment.

"Presdir, silahkan" Seorang petinggi agency langsung mempersilahkan Chanyeol duduk dikursi VVIP yang tepat berada didepan panggung.

"Kenapa ada panggung?" Tanya Chanyeol pada sang manajer.

"Ah itu Presdir akan ada beberapa hiburan dari para idol grup yang sukses comeback dan akan ada penampilan para model untuk persiapan mereka yang akan melenggang di Paris Fashion Week" Chanyeol mengangguk mendengar penjelasan sang manajermanajer lalu menyesap wine yang telah disajikan untuknya.

"Presdir ingin aku memanggilkan seseorang untuk menemani?" Chanyeol mengedarkan pandangannya dan mengerutkan alisnya saat melihat seorang pria yang amat sangat dihapalnya.

"Kenapa dia ada disini?" Tanya Chanyeol menunjuk dalam diam.

"Tentu saja dia ingin melihat sang istri Presdir"

"Dia akan ikut PFW?"

"Tentu Presdir, sesuai permintaan anda" Chanyeol hanya menyeringai mendengar jawaban dari orang dihadapannya.

Mata itu berhasil hipnotisku
Menjerat nafsu jiwa
Mengurungku kedalam keindahan

Chanyeol tak mengedipkan matanya saat tubuh ramping itu muncul dari balik tirai, tepuk tangan langsung terdengar saat sosok ramping itu melenggak-lenggok diatas panggung dengan wajah dinginnya, Chanyeol menggeram pelan saat bertemu dengan mata cantik itu, mata yang berhasik membuatnya tergila-gila 2 tahun belakangan ini, sungguh dia ingin memiliki wajah itu untuk dirinya sendiri, hanya untuknya.

"Bukankah dia sangat menawan? Suaminya sangat beruntung memilikinya" Chanyeol menoleh kebelakang saat seorang wanita dan satu temannya tengah membicarakan seorang yang masih berada dipanggung tersebut.

"Kenapa suaminya beruntung?" Sahut Chanyeol pelan tapi masih terdengar oleh wanita yang tadi berbicara.

"Tentu saja dia sangat beruntung, istrinya sangat menawan dan sukses, siapa yang tidak bahagia memiliki tubuh seperti itu dalam pelukannya setiap malam"

"Setiap malam ya?" Chanyeol tak bisa menahan kedutan disudut bibirnya lalu kembali menghadap panggung dan memperhatikan sosok yang sudah menghilang dibalik tirai tersebut.

Rasanya ingin malam ini
Menciummu hingga lemas
Rasanya ingin malam ini
Memelukmu hingga terlelap





"Presdir Park" Chanyeol yang hendak meninggalkan aula menghentikan langkahnya saat seseorang orang menyapanya.

"Mr.Lee" Ujar Chanyeol mencoba menampilkan senyum terbaiknya meski agak terlihat sangat dipaksakan.

"Sudah akan pulang?"

"Hmmm aku agak bosan dan butuh hiburan dan disini aku tidak mendapatkan itu" Jawab Chanyeol.

"Jangan bercanda Presdir kau bisa mendapatkan semua orang diruangan ini untuk menghiburmu"

"Benarkah? Bagaimana kalau orang disebelahmu?"

"Istriku? Dia hanya seorang model Presdir dia hanya bisa berjalan, sangat membosankan andaikan dia memilih untuk menjadi idol aku pasti akan dihibur dengan tariannya setiap malam" Chanyeol memasang wajah datarnya mendengar lelaki didepannya berceloteh tentang hal yang sama sekali tak menarik minatnya, mengalihkan tatapannya pada sosok disampingnya yang sedari tadi tak mengatakan satu patah katapun.

"Oh Sehun" Gumam Chanyeol.

"Presdir" Chanyeol memperhatikan bibir tipis itu yang bergerak malas menyapanya.

"Tidak ingin mengucapkan sesuatu padaku?"

"Sesuatu?" Chanyeol menahan geramannya saat melihat Sehun memasang wajah polosnya, dia ingin sekali menariknya keranjang sekarang juga.

"Terimakasih mungkin?"

"Kenapa aku harus berterima kasih padamu Presdir?"

"Sehun yang sopan dia atasanmu" Tegur sang suami membuat Sehun memutar matanya malas, dia sungguh  tak nyaman dengan pandangan sang Presdir yang seakan menelanjanginya.

"Terimakasih Presdir berkat anda saya akan segera bisa mencapai cita-cita saya" Ujar Sehun dengan senyum manisnya.

"Selalu dan akan selalu, aku akan selalu mengusahakan kau bisa meraih impianmu"

"Kebaikanmu begitu berarti Yang Mulia" Chanyeol tersenyum kecil menanggapi ucapan Sehun yang agak sinis.

"Sehun tetaplah disini sebentar aku ingin menemui rekanku" Sehun hanya mengangguk saat sang suami pamit lalu beranjak meninggalkannya dengan sang Presdir yang langsung mengeluarkan seringainya.

Kau bagaikan simbol semesta alam
Dan aku pemujamu
Setiap saat bersimpuh dihadapmu

Kau memegang semua kehidupanku
Keluar dari derita
Menuju kedamaian yang Ilahi




"Pleasehhhhhhh" Sehun mengerang saat merasakan ciuman basah dilehernya dan gigitan kecil.

"My Snow, matamu selalu saja menjeratku, ohhh sayang sungguh aku ingin sekali memotong leher suamimu karena dengan berani memilikimu" Sehun memejamkan matanya saat merasakan geraman dilehernya.

"Sudah kubilang dia seorang impoten, jadi dia tak pernah memilikiku, hanya  kau Yang Mulia, aku milikmu" Sehun membuka mulutnya dan mulai mencecap telinga lebar milik sang kekasih.

"Aku butuh kamar, aku tidak bisa menikmati tubuhmu ditempat gelap seperti ini"

"Chanyeol"

"Itu namaku My Snow"

"Oooh aku harus keluar, suamiku akan mmmmm" Sehun tak bisa melanjutkan kalimatnya karena bibirnya sudah diklaim oleh bibir Chanyeol dengan ciuman memabukkannya.

"Kau harus tau aku harus menahan diri agar tak langsung menyeretmu dari atas panggung sejak kau muncul dengan pakaianmu, kau sungguh menawan, kau seelok salju sayangku" Gumam Chanyeol sambil menjalankan bibirnya disepanjang tulang selangka Sehun.

"Chan aku ingin bilang terimakasih karena kau mewujudkan impianku" Chanyeol menarik wajahnya dan kini menatap Sehun yang memejamkan matanya dengan nafas tersengal.

"Itu semua berkat kerja kerasmu My Snow, kau sangat pantas berjalan disana maka dari itu aku mewujudkannya"

"Kau mencintaiku?" Sehun membuka matanya dan menatap mata bening Chanyeol meski mereka berada dalam kegelapan.

"Aku tidak akan mau menjadi yang kau sembunyikan jika tidak sayangku, aku sangat mencintaimu jangan pernah ragukan itu" Sehun tersenyum lalu kembali menyatukan bibir mereka, ya mereka menjalin hubungan terlarang itu, menumpuk dosa terindah itu, tapi siapa peduli? Mereka bahagia dan saling mencinta.











Fin

Aneh banget kan? Wkwkwkwkwkkwkwkwk









Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekWhere stories live. Discover now