Penyusup

706 75 10
                                    

Cerita asli milik author ChanHun cascastcast aku cuma coba menerjemahkan supaya ada bacaan heheheheheheheh















~Penyusup~







Chanyeol tersenyum kecil melihat rumah besar yang ada diseberang jalan, mulutnya menghisap rokoknya lalu mengeluarkan asapnya dengan perlahan.

"Mudah sekali" Gumamnya pelan lalu membuang batang rokoknya lalu menginjaknya dengan kasar, melirik kembali pada sekitar yang sepi karena ini memang sudah memasuki tengah malam, Chanyeol hanya perlu menidurkan anjing penjaga dan mematikan sistem keamanan agar bisa memasuki rumah besar tersebut.

Chanyeol sudah pernah menjarah 21 rumah besar dan menurutnya rumah ini adalah yang paling mudah untuk dia masuki, yang perlu dia lakukan hanyalah mengambil permata yang berada dirumah ini lalu menjualnya kepasar gelap dan dia akan mendapatkan uang untuk bersenang-senang, Chanyeol lebih suka bekerja sendiri daripada dengan orang lain karena menurutnya bekerja dengan orang lain akan sangat merepotkan dan hasilnya harus dibagi jadi Chanyeol lebih memilih sendirian, Chanyeol sangat pintar dalam pekerjaannya tanpa pernah melewatkan satu detail apapun, dia mengawasi rumah yang diincarnya selama berminggu-minggu, dia tahu berapa penghuni rumah dan dia hafal kapan sang pemilik pulang dan pergi, nama, usia, profesi, semua Chanyeol sudah mengetahuinya sampai detail terkecil Chanyeol sudah mengetahuinya, oleh karena itu dia yang terbaik dalam melakukan hal ini.

Dia punya waktu 2 minggu untuk menjarah rumah ini karena sang pemilik tengah berlibur ke Rusia atas keinginan sang istri, pasangan itu memeliki seorang putra yang setahu Chanyeol tengah berada diluar negeri, Chanyeol bahkan tak ingin mencari lebih jauh tentang anak itu karena menurutnya sangat tidak penting, Chanyeol memiliki waktu dua minggu tapi Chanyeol ingin menyelesaikannya malam ini juga.

Membuka pintu adalah hal termudah bagi Chanyeol hanya butuh waktu sebentar Chanyeol bisa membuka pintu itu dan disambut kegelapan yang amat sangat disukainya. Tangannya meraih saklar dan matanya berbinar saat melihat isi rumah tersebut bahkan Chanyeol tidak tahu akan memulai dari mana karena begitu banyak barbaraM
i berharga, dia sudah banyak memasuki berbagai rumah mewah tapi menurutnya rumah inilah yang paling berharga .

Chanyeol mulai dengan mengambil barang yang menurutnya berharga diruang tamu dan ruang makan lalu memasukkannya kedalam ransel yang sejak tadi dibawanya, dia mengambil bir dalam kulkas dan menenggaknya dengan cepat lalu segera beranjak menuju kamar, dimana tempat barang berharga pasti disembunyikan.

Chanyeol berjalan menyusuri tangga sambil melihat potret keluarga yang sepertinya disusun berdasarkan tahun karena Chanyeol menghitung ada 25 bingkai yang menunjukkan pertumbuhan sang putra keluarga Oh, difoto terakhir Chanyeol berdecak kagum melihat perubahan sosok dalam potret tersebut, terlihat sangat cantik.

"Sial dia tampak seperti malaikat" Gumam Chanyeol masih memandangi figura tersebut lalu segera mengambil potret tersebut siapa tahu dia membutuhkan bahan untuk bersenang-senang dalam sepinya malamkan? Lelaki jangkung itu menyeringai lalu memasukkan potret tersebut kedalam ranselnya kemudian melanjutkan perjalanannya untuk menjarah rumah besar tersebut.

Chanyeol akhirnya berhenti disebuah kamar yang nampak seperti kamar utama, itu sangat indah dan perabotan didalamnya seolah berteriak memperkenalkan diri kalau mereka semua mahal, Chanyeol mengosongkan dua kotak perhiasan dan beberapa gepok uang, tapi yang paling menarik perhatiannya adalah brangkas yang tersembunyi, Chanyeol menyeringai senang beruntung dia mempunyai alat dan keterampilan untuk membuka brangkas tersebut didalamnya ada cukup uang untuk dirinya hidup mewah selama setahun dan tentu saja untuk menyewa jalang.

Chanyeol mengambil koper yang berada disudut ruangan dan memasukkan semua uang yang ada di brangkas tersebut, dia bisa hidup bermalas-malasan setelah ini. Misi itu sukses dan Chanyeol hanya tinggal melangkah keluar sebelum sebuah suara kecil masuk kedalam pendengaran tajamnya. Chanyeol dengan hati-hati meletakkan kopernya dan segera meraih pistol yang selalu tersedia disaku celananya, dia melangkah kesebrang ruangan tempat suara yang seharusnya tak ada itu terdengar agak terkaget saat membuka pintu dan lampu ruangan tersebut menyala terang dan ada juga baju tidur yang telah disiapkan diatas ranjang.

Kumpulan OneShot Dan Cerita PendekWhere stories live. Discover now